Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Filosofi dan Simbolisme Ketupat dalam Kearifan Lokal

14 April 2024   10:52 Diperbarui: 14 April 2024   11:15 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat lokal, penyajian ketupat tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan upaya untuk memperkuat identitas budaya dan solidaritas sosial. Ketika setiap orang turut serta dalam proses pembuatan dan menyantap ketupat bersama-sama, mereka tidak hanya merayakan keanekaragaman budaya, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara mereka.

Dengan memahami filosofi dan makna mendalam di balik ketupat, kita dapat lebih menghargai dan merayakan setiap hidangan ketupat yang kita sajikan dalam perayaan lebaran. Setiap gigitan dari ketupat tidak hanya menyentuh lidah, tetapi juga menyentuh hati dengan makna yang menginspirasi. Mari kita membumikan makna dalam setiap hidangan ketupat yang kita nikmati bersama keluarga dan orang-orang terkasih, sehingga setiap potongan ketupat menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang kita junjung tinggi.

Melalui pemahaman akan simbolisme ketupat dalam kearifan lokal, kita dapat lebih menghargai dan membumikan makna dalam setiap hidangan ketupat yang kita nikmati. Ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga wadah untuk merayakan nilai-nilai kearifan lokal yang telah diperkaya oleh generasi-generasi sebelumnya. Mari kita terus memelihara dan menyebarkan kearifan ini, sehingga setiap hidangan ketupat menjadi momen yang sarat dengan makna dan keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun