Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemaksaan Menghafal Al-Qur'an bagi Anak: Antara Tradisi dan Mental

9 April 2024   10:03 Diperbarui: 9 April 2024   11:47 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cantik.tempo.co/

Keterlibatan orang tua dan komunitas sangat penting dalam mendukung anak dalam pembelajaran Al-Qur'an. Orang tua dapat menjadi mitra dalam proses pembelajaran, memberikan dukungan moral dan spiritual, serta membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.

Selain mengajarkan penghafalan ayat-ayat Al-Qur'an, penting juga untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pemahaman universal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak. Ini membantu anak memahami konteks dan makna dari apa yang mereka pelajari, serta menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Memberikan pilihan kepada anak untuk memutuskan apakah mereka ingin menghafal Al-Qur'an atau tidak. Menyediakan dukungan psikologis dan emosional kepada anak yang mengalami stres atau kecemasan selama proses menghafal. Memfasilitasi lingkungan belajar yang positif dan mendukung di rumah dan di madrasah. Memperkenalkan pendekatan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan dalam mengajarkan Al-Qur'an. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat menghormati nilai-nilai keagamaan sambil memprioritaskan kesejahteraan dan perkembangan anak secara holistik. Ini adalah langkah penting menuju menciptakan lingkungan yang mendukung bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang dengan baik secara mental, emosional, dan spiritual.

Dengan pendekatan holistik dan berempati seperti ini, kita dapat menciptakan pengalaman pembelajaran Al-Qur'an yang bermakna dan membangun fondasi yang kuat untuk pemahaman dan penghayatan ajaran agama. Dengan memprioritaskan kesejahteraan dan perkembangan anak secara menyeluruh, kita dapat membimbing mereka menuju pemahaman yang mendalam dan penghayatan yang autentik terhadap Al-Qur'an, sambil menjaga kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun