Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengemis dan Komersialisasi Makam Wali

7 April 2024   16:50 Diperbarui: 7 April 2024   16:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komersialisasi kompleks pemakaman wali dapat mengancam kehormatan dan kebajikan spiritual tempat suci tersebut. Ketika tempat yang seharusnya dianggap sebagai tempat untuk berdoa dan merenung, berubah menjadi pusat perbelanjaan atau pusat hiburan, maka nilai-nilai keagamaan dan spiritual dapat terkikis dan kehormatan bagi kepada wali pun sirna.

Tantangan moral dan sosial muncul ketika kita mengukur batas antara kehormatan dan profitabilitas dalam konteks kompleks pemakaman wali. Di satu sisi, kompleks pemakaman wali harus dapat menjaga kebersihan dan ketenangan tempat suci, sementara di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan kebutuhan akan pendapatan yang dapat digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kompleks.

Solusi untuk tantangan ini mungkin terletak pada pendekatan berkelanjutan dan seimbang. Kompleks pemakaman wali harus dapat menjaga keseimbangan antara menjaga kehormatan tempat suci dan memperoleh pendapatan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perawatan. Ini bisa melibatkan pengembangan strategi bisnis yang bijaksana, pengaturan aturan yang jelas, serta konsultasi dengan masyarakat dan pihak terkait lainnya.

Pertanyaan tentang kehadiran pengemis di kompleks pemakaman wali adalah satu dari banyak tantangan moral dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat modern. Dengan mencari keseimbangan antara empati terhadap kebutuhan pengemis dan kehormatan terhadap tempat suci, serta dengan menciptakan solusi berkelanjutan dan membangun kesadaran masyarakat, kita dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana dan memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan komersialisasi kompleks pemakaman wali, penting untuk memelihara nilai-nilai keagamaan dan spiritual yang merupakan inti dari tempat suci tersebut. Dengan mengambil pendekatan yang berkelanjutan dan seimbang, kita dapat menjaga kehormatan dan kebajikan spiritual kompleks pemakaman wali sambil tetap mempertimbangkan kebutuhan akan pendapatan. Dengan demikian, kita dapat melestarikan tempat suci ini sebagai tempat yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun