Ikan Keurling memang hanya hidup di perairan wilayah Aceh bagian selatan dan hanya hidup di perairan dengan arus deras. Itulah kenapa akhirnya ikan ini menjadi makanan khas daerah-daerah di bagian selatan tanah Aceh. Harganya pun cukup mahal.Â
Satu ekornya bisa mencapai 80-100 ribu. Namun ketika dijual di warung-warung, ikan ini sudah dipotong-potong, sehingga tidak terlalu mahal ketika sudah menjadi porsi makanan hebring di rumah-rumah makan.
Pada umumnya, ikan ini dimasak dengan cara digulai. Dengan racikan berbagai bumbu-bumbu yang aduhai, ikan keurling sungguh sangat potensial untuk berdiri di posisi primadona pada barisan masakan ikan-ikanan di nusantara.Â
Oh ya, di Warung Babah Rot itu juga disediakan olahan jengkol yang dimasak dengan bumbu kelapa seperti rendang. Hanya saja, ia masih berwarna kecoklatan. Tidak terlalu pekat seperti rendang.
Sebagai orang Jawa Timur yang tanahnya tidak ditanami jengkol, saya langsung norak mencampur olahan jengkol tersebut dengan ikan keurling. Saya tak tahu apakah itu termasuk dalam kaidah makan ikan keurling yang baik dan benar. Namun, menurut lidah saya itu adalah kolaborasi yang sungguh epik.
5. Gulai Jruk
Jika Anda heran dengan durian yang digulai, tenang saja, Anda tidak sendirian. Saya pun ketika tahu hal ini juga langsung geleng-geleng kepala. Mendengar durian dimakan dengan ketan atau ketupat saja, saya terasa asing. Apalagi durian yang digulai.