Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berkompasianalah, Maka Bersyukur Lebih Mudah

12 November 2015   13:11 Diperbarui: 12 November 2015   13:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini tak hendak menjilat Admin, sebab pernah saya baca yang layak dijilat dan enak adalah es krim. Tapi pernah juga teman saya cerita, adiknya dimarahin oleh bapaknya, karena si adik menjilatin piring habis makan, menikmati sisa kuah gulai ayam yang jarang terhidang pada masa itu. "Kau ceboklah skalian piringmu itu....' Temanku membentak adiknya menyambung amarah bapaknya. 

Beberapa rekan muda saat ini banyak mengeluh. Ada keluhan baru, ada keluhan hampir abadi. Masalah gaji menjadi keluhan abadi para pekerja. Setiap tahun seperti itu. Gaji yang dirasa tak pernah cukup. Entah gajinya yang tak cukup, atau keinginannya yang lari kencang? Sehingga tak pernah cukup. Sementara yang mana kebutuhan, yang mana keinginan sudah bercampur aduk seperti gado-gado. Bisa dikenali, tapi sulit dipisahkan.

Media sosial nampaknya turut serta menyumbangkan bumbu gado-gado, sehingga keinginan sudah nampak sebagai kebutuhan. Update status bukan hanya ckckckckc, wkwkwkwkwk, tapi sudah menjadi etalase citra kesuksesan material yang diwujudkan dalam foto makanan maupun foto singa di negeri jiran. Walau sebagian update status berisi inspirasi dan pesan-pesan menghibur.

Jika anda sesekali berselancar ke Kompasiana, mungkin akan malu untuk mengeluh, malu kalau tak bersyukur. Kenapa kubilang begitu? Tengoklah, jika anda merasa menderita, diabaikan, coba baca tulisan opung Tjip, rasanya malu menyombongkan kesulitan yang kualami. Merasa miskin? Baca salah satu artikel mbak Usi, bagaimana susah masa kecilnya. Merasa bingung? Baca puisi bang Ahmad. Masih banyak lagi. Bahkan jika kita jeli dan peka, satu vote pun bisa memicu rasa syukur kita. 

Seperti hari ini, ada tulisanku yang di-hilight oleh Admin, senang kali rasanya, aku bersyukur untuk itu, karena pada Kompasiana baru tak mudah mendapat perhatian Admin.

Jadi, pindahlah ke Kompasiana, dan mudah-mudahan bisa membawa kepada rasa syukur.

 

Merdeka, Merdeka, Merdeka!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun