Bukan bahasa toilet yang pernah heboh di DKI, yang membuat Ahok meminta maaf. Ini tidak ada hubungan dengan beliau.
Toilet terkadang sangat dirindukan, setiap pagi banyak orang merindukannya. Bagi yang tidak merindukannya, mungkin sedang ada masalah dengan pencernaannya. Tak merindukan toilet dua hari berturut-turut, saya bisa kwatir dengan pencernaan.
Hari ini saya bepergian jauh dari rumah untuk satu pekerjaan sekalian bertemu kawan-kawan lama. Karena jauh dari rumah, dan akan memakan waktu beberapa hari ke depan, kami pun menginap di hotel.
Sepulang makan telat malam dari sebuah warung “double halal” - tidak menghidangkan makanan berbahan sapi dan babi - saya pun mulai mencari toilet. Kebetulan mampir di kamar kawan, kupinjamlah itu toilet kamarnya.
Itu toilet bandel banget. Dia tak mau menyedot hasil pembuangan saya, padahal sudah kutekan bolak-balik tombol di sebelah kanan itu untuk mengalirkan air dan biasanya sekaligus menyedot segala yang jatuh di wadahnya. Tapi kali ini, hasil pembuangan hanya berputar-putar, masuk lubang sebentar dan muncul kembali seolah meledek saya.
Saya pun menyerah dan memberitahu kepada kawan yang punya kamar, sekalian menelepon petugas kamar guna memperbaikinya.
Hati-hatilah dengan toilet yang menyebalkan, bisa bikin keringatan.
Selamat malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H