Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Air, Masuk Tidak Menguasai Hajat Hidup Orang Banyak?

7 Januari 2014   16:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.


Bunyi konstitusi RI pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) seperti saya copy-kan di atas.

Bicara pasal 33 ini rasanya lebih sering membahas tentang bahan bakar minyak dan gas. Seperti yang hangat saat harga BBM dinaikkan karena harus mengikuti harga pasar juga, dan kenaikan gas elpiji yang baru kemarin menyita perhatian kita.

Air yang jelas-jelas tertulis di pasal 33 itu seperti luput dari perhatian. Tidak pernah didemo. Bahwa harga air minum dalam kemasan yang naik terus, luputkah dari perhatian pemerintah?

Atau tidak ikut air minum dalam kemasan, hanya air sawah yang dimaksud dalam pasal 33 tersebut?

Air minum yang sehat turut serta membangun masyarakat yang sehat. Kalau harganya naik terus, terpaksalah nanti minum air PAM yang kadang keruh dan kadang tak menetes. Atau pakai air tanah yang katanya sudah tercemar.

Bagaimana ini pak, bagaimana ini bu, tolonglah.....mahal banget....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun