Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

THR versi Batak

17 Juli 2014   20:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:03 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hamoraon, hasangapon, hagabeon dang i saut di ahu (bukan kaya, masyur dan banyak keturunan yang kuimpikan)

Sinta-sinta di ahu tung asing situtu do tahe (memang beda kalilah kalau cita-citaku)

Tung Holong ni Roham i sambing do nahuparsinta-sinta (kasih sayangmu sajalah yang kuimpikan)

Tung denggan ni basam i sambing do na hupaima-ima (budi baikmulah yang kunanti-nanti)

Asi ma roham unang loas au maila (tolonglah aku jangan biarkan sampai malu)

Boha roham dokma hatam, alusi ahu (gimana isi hatimu, katakanlah, jawablah aku)

----

Begitulah THR versi Batak yang sering dinyanyikan dahulu oleh pemuda jaman dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun