Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

4 Hewan Paling Top Dalam Perpolitikan Indonesia

19 September 2014   22:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:12 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpolitikan Indonesia, sepanjang saya sudah mengerti sedikit baca koran sampai sekarang baca media online dan menonton berita di antara sinetron dan gosip artis, selalu seru dan menarik dibicarakan.

Mengamati langkah-langkah para pemain politik (dan juga hukum) sangat menarik. Semenarik mengisi TTS di terminal Siborongborong.

Dari baca-baca sambil lalu minum kopi, terekam olehku beberapa hewan yang sering tertangkap terikut dalam berita perpolitikan (dan juga hukum).

1. Tikus

Tikus tak hanya namanya, bahkan gambarnya sering masuk koran. Disandingkan dengan pelaku korupsi. Kata "tikus" sendiri telah lama bersanding dengan kata politik, menjadi politikus. Juga kata kritik, menjadi kritikus. Apakah ada hubungannya? Kurang tahulah! Tikus seolah hewan abadi dalam perpolitikan (dan juga hukum)

2. Cicak dan Buaya

Entah nasib apa yang membawa cicak ke dunia perpolitikan (dan juga hukum) Indonesia. Pernah suatu masa cicak menjadi terkenal bersanding dengan buaya. Buaya yang biasanya tampil mewakili kelakuan para pria pemberi harapan palsu, tiba-tiba ditarik ke ranah perpolitikan (dan juga hukum) bersama cicak. Masih ingat kan?

3. Kutu

Ini yang paling gress. Masih hangat. Kutu mewarnai politik Indonesia. Adalah RUU Pilkada menjadi pemicu keluarnya kutu ke permukaan. Sahut-sahutan antara kutu loncat dibandingkan dengan kutu busuk. Kutu yang mana akan menang?

Itulah 4 hewan paling top dalam perpolitikan (dan juga hukum) di Indonesia versi kompasianer abal-abal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun