Nama Cirus Sinaga mulai dikenal saat ia menjadi jaksa penuntut umum dalam kasusnya Antasari, mantan ketua KPK. Cirus ketika itu terlihat begitu bersemangat untuk terus menjatuhkan lawannya hingga hampir tiap hari muncul di media televisi. Dengan gaya berbicara yang cukup lantang dan berkobar – kobar ia terlihat selalu menyudutkan Antasari. Kata demi kata, hujatan yang dilayangkannya seakan – akan membuat masyarakat Indonesia semakin benci dengan sosok Antasari walaupun memang pada akhirnya Mantan ketua KPK itu terbukti bersalah. Kekalahan Antasari juga menurutku akhirnya membuat Cirus melayang tinggi bak “rajawali” atas kemenangannya.
Namun, aku sungguh terkejut saat tadi malam melihat Cirus harus berkejar – kejaran dengan wartawan pada sebuah berita di salah satu TV swasta. Cirus bahkan membentak para wartawan dan menyatakan kalau wartawan datang mengganggu pekerjaan orang lain. Dimanakah Cirus yang dulu yang gagah saat berbicara menghadapi setiap pertanyaan para wartawan, yang berkobar – kobar membela ‘kebenaran’?????
Sayang seribu kali sayang ternyata Cirus harus berusaha terus menyembunyikan dirinya atas dugaan kasus korupsi yang menyeret namanya dalam serentetan kasus korupsi Gayus Tambunan.
Seandainya aku jadi Cirus mungkin aku akan datang menemui Antasari dan berkata padanya “ Antasari, ternyata bukan hanya membunuh yang disebut dosa tetapi mencuri juga dosa”. Lalu mungkin Antasari akan menjawab “ bagaimana dengan kemunafikan?”
Kemudian perhatianku beralih kekasus yang “booming” saat – saat ini. Apalagi kalau bukan kasus video mesum yang menyeret nama “Farhat Abas”, LM, CT, NI. lho, kok Farhat Abas?
Kasus video mesum ini menurutku bukan hanya petaka bagi si korban kalau memang benar itu adalah ketiga artis terkenal itu, tetapi menurutku bisa menjadi petaka bagi Farhat Abas. Diberbagai media dia begitu berkobar – kobar menyudutkan korban dan seakan – akan menjadi pahlawan bagi masyarakat banyak yang dianggapnya menjadi “korban”. Farhat Abas seharusnya belajar dari kasusnya Cirus Sinaga. Hati – hati melihat sebuah permasalahan, mari bercermin dulu sebelum bertindak. Jangan sampai menjadi boomerang bagi kita.
Cirus belum tentu lebih baik dari Antasari, lalu Farhat juga belum tentu lebih baik dari korban (LM,CT,NI) Video mesum tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H