Mohon tunggu...
Sudradjat Sudradjat
Sudradjat Sudradjat Mohon Tunggu... -

Lahir di Bandung, mencintai pendidikan Kewirausahaan dan Pertanian Terpadu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyambut Awal Musim Hujan

31 Agustus 2012   23:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun jatuh-gugur berserakan,

ranting kering merangas,

rumput kering kerontang,

tanah belah menganga,

udara penuh polusi,

mentari tertutup asap dan debu,

langit kusam,

walau tak ada awan pembawa hujan,

tak ada lagi langit biru seperti dulu.

Tiba-tiba,

turun hujan semalam,

menyapu membersihkan debu,

menyirami pohon yang tlah lama dahaga,

mengguyur rumput yang hampir mati,

membasahi tanah yang retak,

memecah awan yang bergelantungan.

Di pagi subuh yang indah,

tiba-tiba langit jernih,

purnama tersenyum anggun,

bintang gemerlap bersorak ria,

burung bernyanyi merdu,

katak terbahak-bahak,

jangkrik terkekeh-kekeh,

menyambut pagi yang cerah,

setelah lama menghilang.

Darmaga, 1 September 2012.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun