Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Tidak Wajib Memilih Pelatihan Mandiri dalam Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM

9 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:11 28580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi Kombel dalam Aksi Nyata (dokpri) 

Kolaborasi Kombel dalam Aksi Nyata (dokpri) 
Kolaborasi Kombel dalam Aksi Nyata (dokpri) 

Sebagai pengembang, Tim PMM memiliki PR besar untuk menjawab alasan dan latar belakang tersebut. Terutama alasan di luar motivasi intrinsik guru dalam menyelesaikan Aksi Nyata. Hal tersebut di antaranya, yaitu meningkatkan jumlah Penelaah Aksi Nyata PMM melalui seleksi seperti yang telah dilakukan selama ini. Mengingat terkait Aksi Nyata, seleksi penelaah pun didasarkan pada jumlah Aksi Nyata yang telah dilakukan. 

Guru yang lolos Penelaah Aksi Nyata ini sebenarnya bisa diperankan sebagai motor pembuatan Aksi Nyata di sekolah masing-masing. Tim Kemendikbudristek setelah memberikan pembekalan selanjutnya menerapkan target kepada Penelaah selama kurun waktu tertentu. Target pun tidak muluk-muluk, yaitu terlebih dahulu menelaah Aksi Nyata sejumlah guru di sekolah masing-masing. Hal ini tentu akan menumbuhkan semangat menyelesaikan Aksi Nyata di sekolah masing-masing penelaah. 

Dengan demikian, kehadiran Penelaah Aksi Nyata di sekolah akan bisa lebih berdampak bagi guru di sekolahnya. Akan sangat lucu jika Penelaah justru lebih banyak menelaah Aksi Nyata guru sekolah lain, sementara rekan sejawat di sekolahnya sama sekali belum melakukan Aksi Nyata atau jumlahnya masih sangat sedikit. Jumlah Aksi Nyata di sekolah ini bisa menjadi pertimbangan prioritas bagi tim rekrutmen Penelaah Aksi Nyata ke depannya. 

Tim Pengembang PMM bisa saja meminta sekolah untuk mengajukan seorang guru di sekolahnya untuk menjadi Penelaah Aksi Nyata. Selanjutnya Tim Pengembang bisa memberikan pembekalan terkait proses penelaahan Aksi Nyata. Bertambahnya Penelaah Aksi Nyata PMM tentu akan membuka ruang bagi sekolah yang masih minim Aksi Nyata akan meningkat persentasenya. 

Selain itu, bertambahnya Penelaah ini juga akan membuat guru lebih cepat memperoleh kabar Aksi Nyata yang telah diunggahnya. Ke depannya untuk mengatasi hal tersebut di atas, perlu kiranya PMM mengupayakan umpan balik yang lebih detail pada Aksi Nyata yang membutuhkan perbaikan. 

Lantas, mengapa guru tidak wajib memilih Pelatihan Mandiri dalam perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM? 

Kolaborasi Guru dalam Pelatihan Mandiri PMM (dokpri)
Kolaborasi Guru dalam Pelatihan Mandiri PMM (dokpri)

Pelatihan Mandiri terbukti berperan besar dalam pengembangan kompetensi guru. Namun, pengembangan kompetensi guru pun tidak melulu dari Pelatihan Mandiri. Guru bisa belajar dari komunitas belajar dalam dan antar sekolah. Belajar dalam komunitas belajar ini lebih mudah bagi guru. Selain bisa dilakukan secara luring, guru akan bisa langsung mendapatkan umpan balik secara langsung terkait aksi nyata pembelajarannya di kelas. 

Oleh karena itu, sah-sah saja jika guru tidak wajib memilih Pelatihan Mandiri dalam Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM karena prosedur yang selama ini justru dirasa membebani guru. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, meskipun telah banyak Aksi Nyata yang ada di PMM, tetapi belum sebanding dengan 4 juta guru pengguna PMM. Bisa jadi satu orang guru telah melakukan banyak sekali Aksi Nyata. Namun, mirisnya tidak sedikit guru yang sama sekali belum pernah melakukan Aksi Nyata. 

Ini ada aja gap nyata yang ada di lapangan. Jika dipaksakan mungkin akan meningkatkan jumlah Aksi Nyata di PMM. Namun, apakah jumlah Aksi Nyata adalah satu-satunya indikator keberhasilan platform teknologi ini? Tentu bukan. Keberhasilan platform teknologi ini justru terlihat pada dampak bagi murid setelah guru melakukan proses pembelajaran pada Pelatihan Mandiri hingga Aksi Nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun