Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Idulfitri Kok Tidak Mau Memaafkan Orang Lain?

29 April 2023   00:05 Diperbarui: 29 April 2023   00:22 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajak anak memaafkan orang lain setelah selesai salat Idulfitri (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Selain kisah Nabi Muhammad SAW, memaafkan juga dimiliki oleh Nabi Yusuf AS. Seperti kita ketahui bersama kisah beliau telah dituliskan dalam Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an, beliau dizalimi oleh saudara-saudaranya. Namun, beliau tetap memaafkan perlakuan saudara-saudaranya. 

Berkaca dari kisah nabi, tentu tidak alasan lagi untuk tidak saling memaafkan. Pribadi yang bisa saling memaafkan akan tumbuh menjadi pribadi penuh kelapangan hati. Oleh karena itu, penting kiranya kisah-kisah nabi dalam memaafkan perlu disampaikan kepada anak-anak. 

Tujuannya agar sejak dini anak-anak mengenal makna memaafkan orang lain. Hingga kelak pada waktunya mereka bisa meneladani sifat pemaaf Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya. 

Idulfitri dan Memaafkan Orang Lain

Ilustrasi tradisi saling memaafkan setelah salat Idulfitri (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi tradisi saling memaafkan setelah salat Idulfitri (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Saling memaafkan sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam. Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menuntun umat Islam untuk  memaafkan orang lain. 

Selain itu banyak pula hadis yang meriwayatkan tentang adanya dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Dosa tersebut adalah kesalahan pada orang lain yang belum dimaafkan. 

Sejatinya Idulfitri adalah momen yang tepat untuk saling memaafkan. Meskipun sebenarnya memaafkan tidak harus menunggu Idulfitri tiba. Saat Idulfitri saling memaafkan adalah tradisi yang harus dijaga. Pada saat ini setelah jiwa kembali fitri, maka saling memaafkan akan membuatnya semakin suci dari dosa terhadap sesama manusia. 

Bagaimana Strategi Mengajarkan Anak Memaafkan Orang Lain?

Ilustrasi mengajak anak memaafkan orang lain setelah selesai salat Idulfitri (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi mengajak anak memaafkan orang lain setelah selesai salat Idulfitri (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Idulfitri bisa sekaligus menjadi momen bagi orang tua mengajarkan anak untuk saling memaafkan. Setiap orang tua pasti memiliki strateginya sendiri. Untuk bisa mengajarkannya tentu terlebih dahulu memberikan contoh saling memaafkan. Jangan sampai justru orang tua tidak memaafkan orang lain saat Idulfitri. 

Meskipun sebenarnya saling memaafkan juga bisa diajarkan di luar momen Idulfitri. Namun, mengajarkan saat Idulfitri akan lebih memberikan kesan berarti bagi anak. Hal ini karena saat Idulfitri biasanya anak dalam keadaan bahagia. Anak dalam kondisi bahagia akan lebih mudah menerima ajaran kebaikan. 

Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak akhlak pemaaf. 

1. Memberikan Pemahaman Pentingnya Memaafkan Orang Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun