Mengikuti kuis hari kedua hampir sama sensasinya seperti hari pertama. Bedanya kali ini peramban tidak lagi mengajak bercanda.Â
Selain itu, ada perbedaan lainnya. Mengajak anak usia dini mengerjakan bersama-sama adalah salah satu cara menyenangkan menambah pengetahuan baginya.Â
Beruntung peramban Chrome bawaan handphone lebih bersahabat. Begitu klik tautan, google form langsung terbuka. Pada bagian pertama, muncul isian biodata.Â
Tidak lagi muncul notifikasi seperti sebelumnya. Jika kemarin masih terkendala "Form owner... ". Hari ini tidak. Hal ini karena telah diselesaikan seperti petunjuk pada tautan ini.Â
Setelah klik tombol Selanjutnya, muncullah sederet pertanyaan kuis. Beragam pertanyaan muncul. Mulai dari soal Matematika, Pengetahuan Alam, Pengetahuan Sosial, Olahraga, Sejarah, Ilmu Bumi, dan sebagainya.Â
Pertanyaan-pertanyaan yang ada menguji pengetahuan umum peserta. Berhubung ini adalah Form Timer, tentu memiliki batas waktu pengerjaan.Â
Asumsinya semakin cepat selesai, poinnya akan semakin tinggi. Namun, ternyata tidak. Poin tetap saja berdasarkan jumlah jawaban yang benar.Â
Oleh karena itu, benar-benar memanfaatkan waktu selama 4 menit seefisien mungkin untuk menjawab. Bagi sebagian orang seperti saya, menjawab kuis seru-seruan lebih pada untung-untungan.Â
Kenapa? Karena berpikir serius menemukan jawaban pun rasanya sulit. Beberapa soal memang sama sekali tidak ada bayangan jawaban yang benar.Â
Dipikir ulang sepuluh kali membaca dan memahami rasanya juga sia-sia. Jawaban yang tepat dalam ingatan tentang pengetahuan terkait beberapa soal pun sama sekali tidak ada.Â
Namun, sebagian besar soal berhasil dijawab berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki. Artinya, tetap berusaha serius mengerjakan semua soal yang ada. Sepuluh soal pun berhasil dijawab dalam waktu kurang 4 menit.Â
Hasilnya? Menurun dibanding hari sebelumnya. Kuis hari kedua ini ada 2 jawaban salah dan 8 jawaban benar. Entah kurang fokus atau mungkin tingkat kesulitan soal lebih tinggi.Â
Satu hal yang pasti, kesulitan dialami saat menjawab tentang soal sejarah. Sepertinya wajar saja, sih. Latar belakang pendidikan eksakta bisa jadi alasannya.
Namun, sebenarnya itu bukan alasan juga. Hal ini karena pertanyaan kuis lebih pada pengetahuan umum. Jadi, apa pun latar belakang pendidikan bukan alasan tidak mengerjakan kuis sebaik-baiknya.Â
Terlepas dari itu semua, kuis hari kedua tidak kalah menantang dengan hari pertama. Keduanya memiliki keseruan mengisi sela-sela waktu bermaaf-maafan.Â
Kuis hari kedua menjadi alternatif hiburan setelah berkeliling silaturahmi ke seluruh keluarga besar. Lebih seru lagi, terutama mengerjakan kuis bersama anak yang masih berusia 6 tahun.Â
Letak keseruannya adalah bisa sekaligus memberikan pengetahuan tambahan kepada anak. Strategi yang dilakukan dengan membaca soal secara nyaring pun tidak sia-sia.Â
Setelah selesai mengerjakan kuis, beberapa pertanyaan ringan berhasil dijawab olehnya. Hal ini mengajarkan bahwa kuis bisa menjadi media belajar yang menyenangkan bagi anak.Â
Selain itu, tentu akan meningkatkan bonding dengan anak. Melalui menjawab bersama anak, akan tercipta diskusi hangat tentang banyak hal.Â
Terlebih dilakukan melalui refleksi setelah kuis selesai dikerjakan. Saat selesai kuis bisa memberikan pemahaman mendalam terkait materi kuis.
Tentu saja menyesuaikan dengan usia anak. Menyesuaikan juga dengan tingkat pemahaman mereka. Secara umum terutama materi sejarah, bisa menjadi bahan cerita kepada anak. Tergantung orang tua menguraikannya.Â
Hal ini akan meningkatkan ketertarikan anak terhadap pengetahuan. Nah! Terbukti, kan, selain menyenangkan kuis samber THR Kompasiana memberikan inspirasi untuk menerapkan permainan kuis pada anak.Â
Semoga bermanfaat!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI