Hari ini teringat obrolan dengan anak semata wayang kemarin. Sebuah pertanyaan terlontar dari bibir mungilnya.Â
"Bapak... Kenapa, sih, kalau lebaran harus pakai baju baru?"
Saya pun berusaha menjelaskan dengan bahasa yang dipahami anak laki-laki berusia 6 tahun itu. Penjelasan tentang baju lebaran tidaklah harus baru. Yang penting adalah bersih dan sopan.Â
Seperti tidak puas dengan jawaban itu, dia berkata, "Tapi Opin kan cuma punya baju top."
"Ya sudah. Kalau gitu kita besok lebaran pakai baju adat saja, yuk, Mas!" kataku kemudian.Â
Dia malah tertawa sambil menimpali, "Apa, sih, Bapak ini. Baju adat itu hanya dipakai hari Sabtu di sekolah. Apa Bapak ini."
Deg! Perkataan yang membuat saya berpikir bahwa baju adat tidak cocok dipakai saat lebaran. Namun, sekaligus juga bertanya-tanya, "Apa iya busana adat tidak cocok dipakai saat lebaran?"
Pertanyaan pada diri sendiri yang akhirnya membuat saya mencoba mengurai tentang rencana tampil beda. Tentu saja dengan memakai busana adat saat lebaran.Â
Seperti kita ketahui bersama, inspirasi baju lebaran seakan tidak ada habisnya. Berbagai model pakaian muslim dengan beragam harga tersebar di dunia maya.Â
Inspirasi-inspirasi ini secara masif mengetuk hati muslim menjelang lebaran. Aneka baju muslim untuk pria, wanita, dan anak-anak memasang target pasar sendiri.Â