Sementara hiburan saat sahur yang disiarkan lewat radio hanya didengarkan sepintas lalu. Tidak banyak didengarkan secara khusus oleh masyarakat.Â
Proses mendengar seutuhnya hanya saat tertentu saja. Misalnya, untuk mengetahui informasi datangnya waktu imsak.Â
Banyak yang mulai melupakan radio sebagai media hiburan pilihan. Bahkan ada juga yang sama sekali tidak pernah menggunakan radio bawaan di smartphone-nya maupun situs radio daring.Â
Berbagai alasan melatarbelakanginya. Ada yang berpendapat radio ketinggalan zaman. Sebagian lagi lebih menyukai audio visual.Â
Tak heran jika banyak radio swasta kritis bahkan gulung tikar. Hal ini dikarenakan omset pemasukan iklan juga menurun.Â
Bagaimana RRI Menyikapi Kondisi Ini?
Alasan-alasan ini menjadi tantangan bagi RRI sebagai lembaga penyiaran publik untuk berbenah. Pembenahan dilakukan agar siaran radio tetap bisa dinikmati oleh semua kalangan.Â
Tujuan lainnya adalah agar RRI tidak sampai ketinggalan zaman. Jika ini terjadi maka bisa-bisa tamatlah riwayat radio di Indonesia.Â
Inovasi RRI Mataram saat ini layak diacungi jempol. Seperti tahun-tahun sebelumnya RRI Mataram telah mengintegrasikan acaranya dengan kanal YouTube.Â
Berbagai live streaming dilakukan untuk menjaga eksistensinya. Terutama acara dakwah saat menjelang berbuka puasa.Â
Terlepas dari itu semua, RRI Mataram juga sebenarnya berusaha memberikan hiburan tak biasa menemani sahur. Acara-acara bagus dan bermutu siap menemani pendengar setia di seluruh Indonesia.Â
Mengapa Memilih Mendengarkan Radio sebagai Hiburan Saat Sahur?
Sebenarnya hiburan sahur di radio, terutama RRI Mataram sudah berusaha mengikuti perkembangan zaman. Namun, sepertinya masih belum mampu menggerakkan hati untuk menjadi pendengar setianya.Â