Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sahur, Sahur, Sahur!

25 Maret 2023   00:05 Diperbarui: 25 Maret 2023   00:16 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iring-iringan ini terasa sangat menggoda. Bahkan ada sebagian anak-anak yang ikut bergabung di dalamnya. 

Terlebih beberapa anak yang merengek terbangun dan ingin menyaksikannya. Tentu beberapa hal tersebut merupakan pelajaran positif yang dirasakan dari tradisi tahunan ini. 

Secara umum tidak ada tantangan yang berarti dalam pelaksanaannya. Tantangan yang muncul hanyalah ketepatan kehadiran remaja masjid saja. 

Tantangan dari warga juga tidak ada. Hal ini karena kegiatan ini sudah menjadi tradisi sejak lama. 

Tantangan utama justru bagaimana mengemas kegiatan tersebut menjadi menarik. Tujuannya agar warga yang terbangun bisa terhibur. 

Apa Saja Aksi yang Dilakukan?

Pertama, Menyiapkan Alat Musik

Alat musik yang disiapkan berupa alat musik tabuh. Terdiri dari empat alat musik. 

Keempatnya berupa drum berbagai ukuran. Ada yang besar dan kecil. Tentu beserta alat pukulnya. 

Persiapan dilakukan sebelum Ramadan tiba. Tujuannya agar pada hari pertama puasa, siap digunakan. 

Kedua, Menyiapkan Personel Penabuh Drum

Personel penabuh drum dipilih yang memiliki keahlian khusus. Tujuannya agar tabuhan menghasilkan irama yang enak terdengar. 

Personel berasal dari remaja masjid setempat. Biasanya remaja-remaja yang beranjak dewasa secara bergantian. 

Sementara remaja-remaja lainnya ikut berbaris. Mereka secara serempak membangunkan warga untuk sahur. Tentu saja dengan irama yang tidak memekakkan telinga. 

Ketiga, Melaksanakan Keliling Kampung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun