Wujudkan Student Agency dalam Merdeka Belajar Lewat Lokakarya 5

Wujudkan student agency dalam Merdeka Belajar lewat Lokakarya 5. Memang bisa? 

Pasti bisa! Hari ini (19/3) SMP Negeri 5 Mataram menjadi saksi. Di sekolah yang berada di Babakan Mataram ini, sebanyak 43 orang Calon Guru Penggerak (CGP) telah membuktikannya. 

Dengan dipandu Pengajar Praktik (PP) mereka bekerja secara individu dan kelompok. Fokus lokakarya 5 ini adalah Program Berdampak pada Murid. 

Apa kaitan Program Berdampak pada Murid ini dengan Merdeka Belajar?

Program ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan potensi murid. Guru hanya mendampingi dalam pelaksanaannya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Agar Guru Penggerak Konsisten Mewujudkan Merdeka Belajar?

Dalam program ini, guru berusaha menciptakan student agency. Kepemimpinan murid ini ditandai dengan keterlibatan murid dalam setiap tahap kegiatan. 

Murid yang terlibat program ini memiliki kebebasan dalam bersuara dan menentukan pilihan. Dua hal ini merupakan kunci menumbuhkan kepemilikan murid pada program. 

Kebebasan murid mengekspresikan potensi merupakan salah satu gambaran nyata terwujudnya merdeka belajar. Program ini sangat tepat dilaksanakan di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Hal ini karena program ini berpusat ada murid. Segala yang berpusat pada murid merupakan salah satu inti Kurikulum Merdeka. 

Bagaimana Mewujudkan Student Agency dalam Merdeka Belajar?

Student agency dapat terwujud melalui perencanaan program. Bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dapat memanfaatkan salah satu elemen Profil Pelajar Pancasila. 

Baca juga: 4 Peran Dinas Dikbud dalam Mempercepat IKM

Elemen Profil Pelajar Pancasila yang dipilih tentu menyesuaikan dengan potensi sumber daya yang ada. Sekolah bisa memilih salah satu berdasarkan nilai kebajikan yang dijunjung oleh masing-masing sekolah. 

Baca juga: Trainer IKM dari Guru Penggerak, Perlu atau Tidak?