Sementara terkait pengelolaan aset, pihak sekolah sudah melakukan pemetaan sumber daya sekolah. Namun, belum optimal dalam melaksanakannya.Â
Kondisi di atas menjadi tantangan bagi pihak pemimpin agar bisa mengelola sekolah lebih baik lagi. Harapannya sekolah dapat menerapkan merdeka belajar dengan baik.Â
Bagaimana Manajemen Sekolah yang Mendukung Merdeka Belajar?Â
Manajemen sekolah yang mendukung merdeka belajar dapat dilihat dari beberapa faktor.Â
Pertama, Ekosistem Kolaboratif Melalui Komunitas Belajar (termasuk orang tua, PGRI, KGP)
Ekosistem sekolah kolaboratif memungkinkan sekolah tumbuh sebagai ekosistem positif. Adanya kolaborasi membuat sekolah dengan mudah mendapat dukungan dalam mewujudkan merdeka belajar.Â
Bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan terutama dengan orang tua. Kolaborasi dilakukan melalui pelibatan orang tua murid sebagai narasumber dalam proses kegiatan.Â
Kolaborasi lainnya, yaitu dengan organisasi profesi. Terutama dalam peningkatan kompetensi guru sebagai anggota organisasi keprofesian. Kolaborasi ini akan membuat sekolah senantiasa dapat berbagi solusi terkait permasalahan pembelajaran.Â
Kedua, Menerapkan Kurikulum Merdeka
Manajemen sekolah dalam penerapan Kurikulum Merdeka ini membuka kemungkinan lebih besar dapat mewujudkan merdeka belajar.
Penerapan Kurikulum Merdeka nantinya akan menjadikan sekolah mampu mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid. Dengan demikian diperlukan manajemen yang tepat oleh pemimpin sekolah.Â
Ketiga, Program Berdampak pada Murid
Manajemen sekolah yang mendukung terwujudnya merdeka belajar memberikan ruang kepada murid untuk terus berkembang.Â
Salah satunya melalui program berdampak pada murid. Agar berdampak positif pada murid, sekolah perlu mengatur ulang program yang ada.Â
Sekolah mengelola program yang ada agar tercipta suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Dalam hal ini secara perlahan melibatkan murid dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan.Â