Merdeka Belajar menawarkan banyak hal-hal baru terkait upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Contohnya pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi ruh kurikulum merdeka.Â
Saat ini pembelajaran berdiferensiasi sudah umum diterapkan di kelas. Terutama sekolah penggerak atau sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.Â
Pembelajaran berdiferensiasi terbukti memberikan nyawa baru dalam proses pembelajaran di kelas. Terpenuhinya kebutuhan belajar murid menjadi kunci kebahagiaan yang setinggi-tingginya.Â
Namun, bahagia sebenarnya bukan satu-satunya kunci. Murid juga membutuhkan tambahan lain terkait pengelolaan sosial emosional.Â
Upaya pemenuhan emosi ini dapat dilakukan melalui implementasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. Sayangnya integrasi ini belum banyak dilakukan oleh guru.Â
Oleh karena itu penting juga untuk mengimplementasikannya. Tujuannya agar selain bahagia, murid juga mampu mengenali dan mengelola emosi lainnya.Â
Kompetensi ini akan membentuk karakter murid di era merdeka belajar saat ini. Salah satunya melalui Pembelajaran ini adalah Sosial dan Emosional (PSE).Â
Apa Itu PSE?Â
Pembelajaran Sosial Emosional didefinisikan sebagai pembelajaran yang bertujuan memberikan pemahaman, penghayatan, dan kemampuan mengelola emosi. Tujuan lainnya adalah agar mampu menetapkan dan mencapai tujuan positif.Â
Selain itu, juga merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain. PSE ini juga memiliki tujuan membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.Â
Apa Saja Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Itu?
Proses PSE dilakukan melalui integrasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam pembelajaran berdiferensiasi. KSE berdasarkan modul guru penggerak terdiri dari lima kompetensi.Â
Kompetensi terkait sosial emosional ini meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kompetensi berelasi, dan keputusan yang bertanggung jawab. Masing-masing kompetensi memberikan dampak positif terhadap ekosistem sekolah.Â
Mengapa PSE Harus Diterapkan di Sekolah?
Penerapan PSE ini akan mendukung terciptanya lingkungan belajar positif. Selain itu, juga meningkatkan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungan sekolah.Â
Penerapan PSE di kelas terbukti dapat meningkatkan pencapaian akademik yang lebih baik. Hal ini karena adanya rasa bahagia murid yang terpenuhi kebutuhan sosial emosionalnya.Â
PSE ini juga menjadi pondasi kuat bagi murid untuk sukses dalam berbagai area kehidupan di luar akademik. Terutama terkait dengan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Bagaimana Implementasi PSE dalam Mewujudkan Merdeka Belajar?
Implementasi KSE dalam mewujudkan merdeka belajar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pembelajaran Eksplisit
Pembelajaran ini bisa dilakukan dalam pembelajaran kokurikuler atau ekstrakurikuler. Guru mengimplementasikan proses pembelajaran KSE secara khusus.Â
Penerapannya berdasarkan 5 kompetensi yang ada dalam PSE. Kelimanya bisa dilakukan dalam bentuk proyek. Selain itu, juga bisa dalam bentuk acara atau kegiatan sekolah secara rutin untuk mengajarkan KSE ini.Â
2. Integrasi dalam Proses Pembelajaran
Implementasi KSE dapat juga dilakukan melalui integrasi dalam pembelajaran berdiferensiasi. KSE yang akan dikembangkan dimasukkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi yang telah dibuat.Â
Dalam pelaksanaannya di kelas, KSE ini bisa saja secara implisit dalam setiap tahap pembelajaran. Pada tahap pembukaan, guru bisa mengintegrasikan kesadaran diri. Proses ini ditandai dengan pembukaan yang hangat.Â
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, guru bisa mengintegrasikan kompetensi berelasi dalam kelompok. Proses ini dilakukan melalui pembelajaran yang melibatkan.Â
Pada tahap akhir dilakukan penutupan optimistik. Proses ini dilakukan dengan cara apresiasi, refleksi, dan kegiatan positif lainnya.Â
3. Iklim Kelas dan Budaya Sekolah
Iklim kelas dan budaya sekolah merupakan unsur pembangunan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang nyaman ditandai dengan adanya relasi positif antara guru dengan murid.
Kenyamanan ini adalah kunci bagi murid untuk percaya. Sikap saling percaya akan membuat murid merasa aman dan nyaman. Tidak akan ada lagi kekhawatiran untuk mengekspresikan diri.Â
4. Penguatan KSE Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
Penguatan ini dapat dilakukan pemimpin pembelajaran, baik kepala sekolah maupun guru penggerak melalui pemberian teladan.Â
Selain itu penguatan dapat dilakukan melalui belajar. Kegiatan ini meliputi pembiasaan melakukan refleksi KSE secara pribadi dan mengagendakan sesi berbagi praktik baik.Â
Penguatan lainnya bisa dilakukan melalui kolaborasi. Kolaborasi bertujuan untuk mengasah strategi mempromosikan KSE di sekolah. Dapat dilakukan melalui integrasi KSE dalam pelaksanaan rapat guru.Â
Dalam implementasi PSE kepala sekolah dapat berkolaborasi dengan guru penggerak yang ada. Artinya guru penggerak harus proaktif dalam mewujudkan implementasi KSE ini di sekolah masing-masing.Â
Tentu penerapannya menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Terlebih jika sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Tujuannya agar bisa terwujud merdeka belajar melalui implementasi KSE ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H