"Bagaimana strategi komunitas guru penggerak dalam mewujudkan Merdeka belajar? Apakah strategi tersebut efektif dalam optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah guru penggerak?"
Situasi dan Tantangan
Telah Terbentuk Komunitas Guru Penggerak
Di kabupaten Lombok Barat saat ini telah terbentuk Komunitas Guru Penggerak (KGP) Lombok Barat. KGP Lombok Barat terbentuk pada tanggal 22 Desember 2021 saat Simposium Guru Penggerak Angkatan 2.
Sejak terbentuk, komunitas belajar dan berbagi ini telah banyak melaksanakan kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi kolaborasi, edukasi, dan promosi.Â
Sejauh ini komunitas masih belum optimal menjalankan program kerja. Hal ini disebabkan oleh adanya kesibukan lain di jajaran pengurus dan anggota.Â
Pengalaman Belajar Guru Penggerak
Guru penggerak sebagai anggota komunitas belajar memiliki banyak pengalaman. Pengalaman-pengalaman tersebut layak untuk dibagikan.Â
Salah satunya adalah pengalaman saat mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sebagai salah satu bagian Merdeka Belajar. Selain itu, juga bisa berbagi pengalaman mengimplementasikan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka.Â
Namun, sayangnya sampai saat ini upaya berbagi belum optimal. Hal ini karena beberapa kegiatan yang telah dilakukan belum sepenuhnya berdampak langsung pada guru dan murid.Â
Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)Â
Saat ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI membuka kembali pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Beberapa sekolah di Lombok Barat pun terpacu untuk mendaftar secara mandiri.Â
Termasuk sekolah yang telah memiliki guru penggerak. Sebagai agen transformasi pendidikan, guru penggerak melalui KGP terpanggil untuk lebih terlibat mewujudkan merdeka belajar.Â
Sekolah GP Belum IKM
Hal ini menjadi tantangan tersendiri. Situasi ini tentu hal yang bisa dikatakan unik. Di satu sisi guru penggerak telah memahami dan menerapkan esensi Kurikulum Merdeka.Â