Secara berpasangan, peserta di dalam kelas melakukan supervisi akademik. Saat tahap observasi mereka menonton video pasangan kelompoknya saat mengajar di sekolah. Mereka menonton melalui laptop atau smartphone yang dibawa.Â
Penutupan pun dilakukan setelah peserta melakukan refleksi kegiatan tepat pukul 16.00 Wita sesuai jadwal. Kegiatan diakhiri dengan harapan dari PP agar peserta dapat mengimplementasikan praktik coaching dan supervisi akademik di sekolah masing-masing.Â
Dari membaca berita lengkap tersebut langkah selanjutnya adalah mengambil kesimpulan. Jika isi berita mengandung kebenaran berarti fakta. Namun, jika isinya tidak logis, cara penulisannya kacau, pemilihan kata banyak salah berarti hoaks.Â
Jika tulisan ini adalah fakta, boleh disebarkan. Namun, jika ternyata isinya tidak logis dan sumber tulisan tidak jelas berarti hoaks.Â
Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Jika memang tulisan ini adalah hoaks, segera kubur dan lupakan. Namun, jika fakta, sangat boleh disebarluaskan. Tujuannya agar memberikan manfaat lebih luas kepada yang lainnya.Â
Kurang lebih seperti itu cara menyikapi berita hoaks yang diperoleh dari ToT Edukasi Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Ilmu yang sangat bermanfaat tentang cara sederhana menangkal hoaks.Â
Semoga bermanfaat!Â
Salam Bloger Penggerak
Sudomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H