Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quo Vadis, Guru Penggerak?

24 Februari 2023   22:52 Diperbarui: 24 Februari 2023   22:56 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi guru penggerak kok masih bingung hendak ke mana arah tujuannya? Tidak mengherankan juga sebenarnya. Mungkin bukan karena tidak tahu arah tujuan, melainkan bingung menentukan tujuan mana yang lebih dulu ingin dicapai. 

Padahal sejatinya guru penggerak bisa berpegangan pada nilai dan perannya. Mewujudkan nilai dan perannya merupakan salah satu tujuan yang harus dituju guru penggerak. 

Hal ini berkaitan erat dengan perubahan diri yang ingin dicapai. Bagaimanapun juga guru penggerak akan kesulitan mengubah murid dan ekosistem jika belum mampu mengubah dirinya. 

Quo Vadis, Guru Penggerak?

Setelah lulus menjadi guru penggerak, sebuah pertanyaan reflektif pun muncul. Refleksi diri bersumber dari pertanyaan, "Quo vadis, Guru Penggerak?"

Sebuah pertanyaan yang kurang lebih artinya, “Hendak pergi ke mana, Guru Penggerak?” Pertanyaan yang terdengar sangat sederhana. 

Namun, untuk menjawabnya tentu tidak semudah yang dipikirkan. Membutuhkan jawaban tepat agar tidak terkesan rumit. 

Kesan rumit berasal dari jalan pemikiran menuju ke arah jawaban. Hari ini seorang guru penggerak menjawab, “Saya hendak pergi ke pelatihan literasi digital.” 

Beres. Namun, apakah sesimpel itu? Tentu saja tidak. Bagi seorang guru penggerak jawaban tidak sebatas itu saja. 

Bukan saja perkara pergi mengikuti pelatihan literasi digital. Namun, juga terkait dengan upaya pengembangan diri yang ingin dilakukan sebagai arah tujuan.

Sebagai sosok yang haus ilmu, wajar jika guru penggerak terus aktif belajar. Tentu saja tanpa harus meninggalkan kewajiban sebagai seorang pendidik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun