Era kecerdasan buatan semakin nyata di depan mata. Berbagai alat digital dibuat untuk memudahkan kerja manusia.
Salah satunya adalah ChatGPT. Alat digital besutan openAI ini saat ini tengah populer di semua kalangan. Bahkan hampir menjadi santapan sehari-hari dalam obrolan ringan.
Salah satunya adalah di kalangan guru penggerak. Sebagai salah satu sasaran pengguna, guru penggerak pun memiliki ruang luas untuk mengeksplorasi ChatGPT ini.
Berbagai pertanyaan terkait guru penggerak akan dijawab 'semampunya'. Artinya apa? Artinya setiap jawaban dari ChatGPT tidaklah mutlak kebenarannya.
Hal ini terlihat dari disclaimer di bagian awal jawaban. Pada bagian awal jawaban, ChatGPT telah memberitahu kepada pengguna tentang kapasitasnya.
Guru Penggerak dan ChatGPT
Pengguna yang bijak tentu tidak akan menelan mentah-mentah informasi yang diberikan. Memerlukan kedalaman pemikiran untuk menganalisa lebih dalam atas jawaban.
Jawaban ChatGPT bisa berfungsi sebagai pemantik saja. Selebihnya, penggunalah yang akan dengan bijak memanfaatkannya sebagai salah satu sumber informasi. Bukan sebagai satu-satunya sumber informasi.
Demikian halnya dengan guru penggerak. Sebagai golongan yang dianugerahi nilai inovatif, tentu guru penggerak tidak akan ketinggalan dengan adanya kecerdasan buatan ini.
Guru penggerak yang bijak akan memanfaatkan ChatGPT dalam memudahkan menyelesaikan tugas. Terutama guru penggerak yang masih dalam tahap mengikuti proses Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Tekanan mengelola waktu dengan baik bukan tidak mungkin membuat guru penggerak mencari jalan pintas. Terutama dalam menyelesaikan tugas.
Betapa tidak. Melalui uji coba yang pernah dilakukan, ChatGPT mampu menjawab terkait materi dalam modul PGP. Salah satu pertanyaan yang coba diajukan adalah, "Koneksi antarmateri modul 3.2 guru penggerak seperti apa?"
Jawaban ChatGPT pun membuat sedikit tercengang. Alat bantu ini terbukti mampu memberikan jawaban yang cukup rasional. Dalam artian sesuai dengan materi-materi yang sedang dipelajari.
Hal ini tentu keuntungan besar bagi guru penggerak yang malas berpikir. Informasi akan ditelan bulat-bulat sebagai jawaban tugas modul.
Padahal tidak perlu copas sekalipun, guru penggerak pastilah memiliki kemampuan untuk itu. Mengaitkan antara materi satu dengan materi lainnya tentu bukan hal yang sulit.
Pelajaran dari ChatGPT tentang Copas
Uji coba pun dilanjutkan. Kali ini pertanyaannya tentang copas tugas yang mungkin saja dilakukan oleh guru penggerak.
Pertanyaannya adalah, "Bolehkah guru penggerak copas jawaban tugas dari Chat GPT?" Sekali lagi Chat GPT memberikan jawaban yang masuk akal.
Jawabannya adalah guru penggerak tidak boleh copas jawaban tugas dari ChatGPT. ChatGPT hanya membantu merangkai informasi dari berbagai sumber yang ada.
Lebih lanjut ChatGPT memberikan petuah tentang bahaya copas bagi guru penggerak. Menurut alat ini guru penggerak seharusnya menjadi teladan bagi siswa.
Oleh karena itu, tidak selayaknya guru penggerak melakukan tindakan tidak terpuji. Hal ini akan menjadi contoh tidak baik bagi siswa karena tidak mencantumkan sumber referensi yang jelas.
Jelaslah bahwa guru penggerak jangan sampai copas mentah-mentah jawaban ChatGPT. Ada baiknya memahami dan mendalami terlebih dahulu. Hal ini akan memberikan ruang untuk memparafrasekan jawaban yang ada.
Dampak Negatif ChatGPT bagi Guru Penggerak
Berawal dari pertanyaan tersebut, pertanyaan lain pun muncul. Uji coba kali ini terkait dampak negatif ChatGPT bagi guru penggerak.
Jawaban ChatGPT cukup masuk akal. Dari jawaban itu, guru penggerak bisa menemukan dampak negatif penggunaannya. Menurut jawaban ChatGPT akan memberikan dampak negatif jika tidak dimanfaatkan dengan bijak.
Salah satunya adalah adanya indikasi plagiarisme. Hal ini karena adanya oknum guru penggerak yang melakukan copas dari sumber yang tidak jelas seperti ChatGPT.
Dampak negatif lainnya adalah guru penggerak akan menumbuhkan siswa yang tidak menghargai hak cipta. Oleh karena itu, jawaban ChatGPT mengimbau agar guru penggerak mempelajari fitur-fitur yang ada untuk dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
Jadi, guru penggerak masih mau copas jawaban tugas dari ChatGPT? Big no!
Semoga bermanfaat!
Salam Bloger Penggerak
Sudomo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI