Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meramal Nasib Guru Penggerak Tahun 2024, Dihapuskan?

17 Februari 2023   11:19 Diperbarui: 17 Februari 2023   11:37 3402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru penggerak berkolaborasi agar siap pada perubahan kebijakan yang mungkin saja terjadi (Foto: dokumentasi pribadi)

Akankah guru penggerak dihapus pada tahun 2024?

Pertanyaan di atas tentu bukan tanpa alasan. Konstelasi politik dijadikan alasan pertanyaan. Stigma ganti menteri ganti kurikulum turut meramaikan. 

Jawaban atas pertanyaan itu pun bisa benar atau salah. Masing-masing tentu adalah pilihan pribadi perorangan. Tidak dapat dipaksakan atas nama apa pun. 

Bagi yang menolak guru penggerak, bisa jadi berharap pertanyaan tersebut menjadi kenyataan. Bagi pendukung guru penggerak, tentu sangat berharap hal tersebut tidak akan kejadian. 

Padahal sejatinya, pertanyaan tersebut hadir untuk menemukan jawaban. Bukan dipertentangkan atau diperdebatkan. 

Ada baiknya berpikir jernih. Tidak ada salahnya juga melihat dengan terang. Terutama terkait guru penggerak dan perkembangan kebijakan. Kebijakan tidaklah abadi. Suatu saat bisa saja mendadak berganti. Hal yang wajar tentunya. 

Menjadi tidak wajar jika kebijakan hanya sebagai 'produk jualan' pejabat yang menjabat. Tentu hal ini tidak kita inginkan, bukan?

Menatap Nasib Guru Penggerak 2023

Hingga awal tahun 2023, setidaknya program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) telah meluluskan guru penggerak angkatan 1 sampai 5. Saat ini tengah berjalan angkatan 6 dan 7. Ke depannya masih dibuka hingga angkatan 14.

Hingga awal tahun ini setidaknya sudah ada guru penggerak lulusan angkatan 1 sampai 5 dari berbagai wilayah Indonesia. Dari data tersebut menunjukkan sebanyak 24.033 orang guru penggerak telah siap menjadi agen perubahan di tahun 2023.

Berbagai aksi nyata telah dilakukan saat pendidikan maupun setelah lulus. Beragam praktik baik telah dibagikan kepada guru lain. Banyak perubahan telah dilakukan di masing-masing sekolah dan lingkungan. 

Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan guru penggerak saat ini memiliki peran penting dalam perubahan. Sedikit demi sedikit jumlah guru yang memahami paradigma baru pendidikan semakin bertambah. Perlahan-lahan mengimbaskannya kepada guru lain. 

Kondisi ini tentu menjadi angin segar perubahan. Keadaan baru yang merupakan zona nyaman guru penggerak. Zona untuk terus menggali potensi diri untuk turut serta melakukan perubahan. 

Meramal Nasib Guru Penggerak Tahun 2024

Meramal sebenarnya merupakan aktivitas yang bisa dilakukan siapa saja. Aktivitas ini bisa berdasarkan pada kondisi yang ada. Terutama untuk hal-hal pendukung yang memang jelas terlihat. 

Seperti halnya guru penggerak ini. Secara personal tentu bukan kuasa orang biasa untuk meramalkan nasibnya. Namun, dalam tataran status, orang awam pun bisa saja meramalkan nasibnya. Tentunya berdasarkan kondisi yang ada beserta faktor-faktor lain yang memengaruhinya. 

Tahun 2024 ditandai dengan gawe besar bangsa, yaitu pesta demokrasi. Pesta demokrasi pemilihan presiden akan berimplikasi pada susunan kabinet. Perubahan susunan kabinet berbeda bisa jadi akan melahirkan produk kebijakan yang berbeda pula. 

Perubahan kebijakan terkait pendidikan pun akan berdampak pada banyak pihak. Salah satunya adalah guru penggerak. Bisa jadi pada tahun 2024, guru penggerak berada di ujung tanduk. Bisa jadi juga akan mati suri. 

Namun, kondisi tersebut bukannya tidak bisa dikendalikan. Banyak cara agar ramalan berdasarkan situasi yang ada itu diubah sesuai harapan. Tentu membutuhkan perjuangan semua pihak agar keberadaan guru penggerak tidak sampai dihapuskan pada tahun 2024.

Bagaimana Menjamin Eksistensi Guru Penggerak pada Tahun 2024? 

Eksistensi guru penggerak pada tahun 2024 tentunya akan ikut bergejolak. Sebagai produk politik pemerintahan sebelumnya, guru penggerak pun akan terdampak. 

Namun, tidak seharusnya menjadi kekhawatiran yang berlebihan. Bagaimanapun juga ilmu yang telah didapatkan oleh guru penggerak tetap dapat diterapkan dalam kurikulum apa pun. 

Sinergi semua pihak sangat dibutuhkan. Tujuannya agar ilmu tersebut tidak berhenti meskipun kurikulum berganti. Selain itu, sinergi akan menguatkan posisi yang ada saat ini.

Berikut beberapa hal yang bisa diterapkan agar ramalan guru penggerak tahun 2024 dihapuskan tidak terbukti. 

Pertama, konsistensi pemerintah pusat.

Pemerintah pusat hendaknya konsisten dalam mengembangkan kompetensi guru. Adanya konsistensi ini merupakan wujud atensi pemerintah terhadap kemajuan pendidikan. 

Selain itu, pemerintah juga hendaknya tetap menganggap guru penggerak sebagai aset Sumber Daya Manusia (SDM). Artinya pemerintah tidak menempatkan guru penggerak hanya sebagai produk politik kepentingan. 

Jika hal ini bisa dilakukan, nasib guru penggerak tahun 2024 justru akan lebih baik lagi. Adanya konsistensi pemerintah merawat akan semakin menumbuhkan kekuatan pada diri guru penggerak. 

Kedua, atensi PGRI pusat.

Secara tidak langsung, guru penggerak merupakan bagian tak terpisahkan dari PGRI. Status guru penggerak tidak akan mengubah status keanggotaan dari PGRI. Bagaimanapun juga guru penggerak adalah anggota PGRI. Sama seperti sebelumnya saat belum mengalami perubahan status.

Sebagai anggota yang telah mengalami peningkatan kompetensi, PGRI wajib memperhatikan pengembangan kompetensi guru penggerak. Hal ini penting sebagai salah satu bentuk perhatian dari organisasi yang menaunginya. 

Menyelenggarakan kongres guru penggerak juga perlu dilakukan. Tujuannya agar organisasi mendapat gambaran kemajuan dan rencana prakarsa perubahan yang dilakukan guru penggerak di daerah. 

Jika PGRI bisa memfasilitasi kebutuhan guru penggerak tersebut, bukan tidak mungkin ramalan hanya sekadar pemanis perjalanan saja. Ramalan tidak akan menjadi kenyataan. 

Ketiga, kolaborasi pemerintah dan dinas/instansi terkait tingkat daerah

Hal ini penting demi keberlanjutan guru penggerak ke depannya. Kebijakan daerah pun berperan penting dalam menindaklanjuti keberadaan guru penggerak di daerah. 

Lebih jauh lagi, pelibatan guru penggerak dalam program daerah sangat diperlukan. Masukan dari guru penggerak tentu akan memberikan nilai lebih program daerah. 

Hal ini karena berkesesuaian dengan program pemerintah dan dinas/instansi tingkat daerah. Keselarasan terutama dalam program bidang pendidikan. Pelibatan guru penggerak adalah jaminan nasib lebih baik bagi guru penggerak. 

Keempat, berbagi melalui komunitas praktisi

Melibatkan diri dalam komunitas belajar dan berbagi akan menjadi jaminan nasib baik guru penggerak. Melalui komunitas guru penggerak belajar banyak hal. Terutama terkait konsistensi melakukan perubahan. 

Berbagi praktik baik dengan sesama guru penggerak adalah kunci. Guru penggerak bisa saling mengadopsi. Selain itu, juga bisa memodifikasi prakarsa perubahan sesuai kondisi. 

Kelima, partisipasi sekolah

Pihak sekolah juga menjadi penentu nasib guru penggerak. Pemberian ruang gerak yang luas akan membuat guru penggerak terus berubah. Selain itu, juga menjamin guru penggerak mau berbenah. 

Partisipasi sekolah dalam bentuk dukungan pastinya merupakan kunci keberhasilan program guru penggerak. Terlebih adanya kolaborasi dengan sejawat yang hangat. 

Dukungan ini nantinya akan membuat guru penggerak terus menggali potensi dan kekuatan sekolah. Pada akhirnya apa pun kurikulumnya, guru penggerak tetap bisa menjadi terdepan dalam perubahan sekolah. 

Keenam, motivasi diri guru penggerak

Ini merupakan poin penting dalam memupus ramalan nasib guru penggerak akan dihapuskan pada tahun 2024. Ramalan yang belum tentu kebenarannya. 

Namun, setidaknya membuat guru penggerak siaga dan waspada. Siaga dan waspada pastinya dalam menjaga motivasi diri agar tetap menyala. 

Motivasi diri ini nanti akan tetap bermanfaat di tahun 2024. Pergantian kepemimpinan dalam pemerintahan tidak akan menggoyahkan nilai dan peran yang telah tertanam. 

Oleh karena itu, guru penggerak harus terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Bagaimanapun situasi politik yang terjadi bukan alasan untuk menanggalkan status guru penggerak. 

Artinya yang menuliskan ramalan nasib guru penggerak di ujung tanduk tahun 2024, hapus saja. Daripada membuat malu nantinya. 

Dari uraian di atas nasib guru penggerak tahun 2024 memang tinggal menunggu waktu. Namun, bukan berarti harus pasrah. Banyak hal yang bisa diperbuat. Berbagai potensi dapat dikelola sebagai kekuatan. 

Dihapus atau tidak, sejatinya guru penggerak adalah penggerak. 

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun