Elaborasi diawali dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru penggerak. Daftar pertanyaan tersebut ditulis guna memperoleh gambaran konsep yang ingin diketahui lebih dalam lagi. Selanjutnya pertanyaan ini menjadi bahan jawaban bagi aktor PGP lain yang bertugas, yaitu instruktur.Â
Keenam, Koneksi Antarmateri.Â
Alur belajar ini menekankan pada upaya meningkatkan kemampuan guru penggerak dalam melakukan sintesis materi. Selain itu, juga mencari keterkaitan antarmateri yang telah dipelajari. Pada alur belajar ini, guru penggerak juga menarik kesimpulan hasil belajar.Â
Ketujuh, Aksi Nyata.Â
Aksi nyata merupakan implementasi hasil belajar di lapangan. Guru penggerak belaajr membuat dan menerapkan program/kegiatan yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Adanya aksi nyata ini menjadi ukuran bagi tingkat kemampuan guru penggerak dalam mengimplementasikan hasil belajarnya.Â
Bagaimana Menjadi Guru Penggerak yang Disukai Terkait Cara Belajar Ini?Â
Agar menjadi sosok yang disukai, guru penggerak bisa belajar dari tokoh-tokoh yang disukainya. Guru penggerak bisa belajar strategi sehingga disukai orang banyak. Tujuannya adalah diperolehnya kemudahan dalam melakukan intervensi perubahan.Â
Beberapa cara seru berikut ini dapat dilakukan oleh guru penggerak.Â
Pertama, Belajar Mandiri.Â
Sebagai guru penggerak, belajar mandiri bukan hal asing lagi. Banyak kemampuan seorang guru penggerak lahir dari belajar secara otodidak. Hal ini karena kemandirian merupakan nilai penting bagi guru penggerak.Â
Kemandirian dalam belajar ini sebagai perwujudan kesadaran diri untuk terus belajar. Cara seru belajar ini memungkinkan warga sekolah mengacungkan jempol pada guru penggerak. Terlebih jika dibarengi dengan implementasi secara nyata di sekolah. Apalagi dampak hasil belajar mandirinya bisa dirasakan oleh warga sekolah. Hal ini adalah kunci agar bisa disukai oleh warga sekolah.Â
Kedua, Belajar Melalui Berbagi.Â