Khasan:Â "Bagaimana cara mengasah untuk membuat plot twist yang menarik dalam teks fiksi? Dalam membuat cerita anak, haruskah kita menyisipkan peran antagonis untuk memaksimalkan konflik yang ada?"
Mazmo:Â "Banyak membaca cerita fiksi lain yang mengandung plot twist, plot twist bisa diingat dalam hati sebagai ending, tinggal menuliskan di awal dan isi cerita kondisi sebaliknya dari ending. Cerita anak tidak wajib menampilkan tokoh antagonis. Tujuan menulis cerita anak kan menanamkan karakter positif. Jadi, tidak wajib juga untuk membuat konflik rumit dalam cerita anak."
(19)Â
Wahyuning Jakarta:Â "Bagaimana proses mengubah sebuah best practice menjadi cerita fiksi?"
Mazmo:Â "Tinggal mengubah strukturnya saja menjadi cerita dan tidak lagi berupa bagian-bagian atau subbagian. Hidupkan best practice dengan menambahkan dialog aktif."
Demikian beberapa pertanyaan tertinggal yang enggan ditinggalkan. Semoga jawaban saya tidak membuat puas. Sehingga keinginan menemukan jawaban yang lebih lengkap akan terus bisa menyala.
Semoga bermanfaat!Â
Salam Bloger Penggerak
Sudomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H