Berikut ini empat strategi yang bisa dilakukan guru penggerak untuk mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan bagi murid di kelas.Â
Pertama, membiasakan ice breaking.Â
Memang apa hubungannya ice breaking dengan pembelajaran yang memerdekakan? Hubungannya erat sekali. Seperti kita ketahui bersama, salah satu manfaat ice breaking adalah mencairkan suasana.Â
Pada proses pembelajaran di kelas terutama jam terakhir yang rawan dengan menurunnya motivasi belajar murid.Â
Ice breaking yang dilakukan bersama-sama ini akan membuat murid merasa senang. Senang merupakan salah satu kunci pembelajaran yang memerdekakan.Â
Guru penggerak tentu tidak akan kesulitan menerapkan ice breaking yang sesuai. Hal ini telah biasa dilakukan saat masih berstatus menjadi Calon Guru Penggerak (CGP). Terutama dilakukan pada saat pendampingan lokakarya. Kebiasaan ini akan memudahkan guru penggerak menerapkannya dalam proses pembelajaran.Â
Kedua, menciptakan pembelajaran kreatif.Â
Ilmu tentang pembelajaran kreatif dikembangkan oleh guru penggerak dari salah satu nilainya, yaitu kreatif. Saat proses pendidikan guru penggerak telah dipantik ide-ide kreatifnya. Terutama dalam penyelesaian tugas dalam Learning Management System (LMS).Â
Ilmu tentang kreativitas dalam pembelajaran telah diterapkan dalam praktik mengajar yang dilakukan selama pendidikan. Hal ini akan menjadi bekal untuk pengembangan saat lulus menjadi guru penggerak.Â
Pembelajaran kreatif dimaksud bukan saja terkait metode pembelajaran, melainkan juga media. Kemerdekaan guru penggerak dalam mengajar merupakan kunci keberhasilan menemukan ide-ide kreatif terkait pembelajaran.Â
Merdeka mengajar bagi guru penggerak memungkinkan melahirkan beragam metode dan media pembelajaran. Hal ini akan memberikan dampak rasa senang pada murid untuk mengikuti proses pembelajaran.Â