Pembelajaran yang memerdekakan memungkinkan murid bebas dari tekanan dan paksaan dalam proses pembelajaran di kelas
Seorang guru penggerak artinya telah lulus program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) selama 6 atau 9 bulan. Keberhasilan bukan pada saat sukses menyelesaikan pendidikan, melainkan kemampuan terus melakukan perubahan setelahnya. Setelah lulus adalah tantangan yang sebenarnya. Dengan kata lain, perjuangan sesungguhnya baru saja dimulai.Â
Perjuangan sesungguhnya selain tetap menjaga perubahan pada diri yang sudah terjadi, juga perubahan murid di kelas dan perubahan di sekolah. Terlebih upaya mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan bagi murid di kelas.Â
Apa itu pembelajaran yang memerdekakan bagi murid?Â
Pembelajaran yang memerdekakan bagi murid bisa diartikan sebagai upaya membebaskan murid dari segala tekanan dan paksaan dalam belajar.Â
Murid yang bebas dari tekanan dan paksaan akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Hal ini karena di dalam diri murid telah tumbuh motivasi intrinsik untuk belajar.Â
Mengapa murid harus merdeka belajar?
Murid sejatinya adalah benih bagi guru yang petani. Demikian filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Sebagai petani harus memiliki strategi yang tepat untuk menumbuhkan benih secara optimal. Bagaimanapun kondisi benih tersebut, petani haruslah memperlakukan sebaik-baiknya. Guru sebagai petani tentu harus memahami karakteristik benih yang akan dirawat dan ditumbuhkannya.Â
Demikian halnya dengan murid di kelas. Murid di kelas sebagai benih memiliki hak untuk terpenuhi kebutuhan belajarnya. Tujuannya agar bisa menemukan dan menumbuhkan potensi diri dengan sebaik-baiknya. Guru tugasnya menuntun agar murid bisa tumbuh dan berkembang menjadi terbaik versi dirinya sendiri.Â
Oleh karena itu, murid di kelas harus merdeka belajar. Murid yang terbebas dari tekanan dan paksaan akan lebih mampu mengenali potensi dirinya sendiri.Â
Bagaimana strategi guru penggerak mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan bagi murid di kelas?Â
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru penggerak tidak pernah lepas dari nilai dan perannya. Guna optimalisasi nilai dan peran, guru penggerak harus senantiasa berusaha menerapkannya. Bukan saja terkait peran mengembangkan rekan sejawat, melainkan juga murid di kelas. Upaya implementasi peran ini dilakukan melalui proses pembelajaran yang memerdekakan.Â
Pembelajaran yang memerdekakan bagi murid ini secara holistik telah dipelajari oleh guru penggerak. Proses belajar melalui PGP tersebut sudah seharusnya tidak membuat guru penggerak merasa kebingungan lagi. Bekal ilmu selama pendidikan lebih dari cukup untuk bisa mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan bagi murid di kelas.Â