Ketujuh, guru meminta murid pertama yang menggambar sel hewan bertanya kepada murid kedua yang menggambar sel tumbuhan tentang ada atau tidaknya organel sel. Misalnya, "Apakah sel tumbuhan memiliki nukleus?"Â
Murid yang ditanya diminta menanggapi dengan pertanyaan ala Dilan Cepmek, "Kamu nanyea?". Selanjutnya murid pertama menjawab, "Iya. Saya bertanyea-tanyea. Maukah kamu menjawaebnya?".Â
Murid kedua pun akhirnya menjawab ada tidaknya organel sel berdasarkan gambar yang telah dibuatnya. Selanjutnya murid pertama mencatat hasilnya pada tabel yang telah dibuat di papan tulis.Â
Tanda centang (√) untuk jawaban 'ada' dan tanda strip (-) jika tidak ada pada kolom yang sesuai. Proses tanya jawab terus berlanjut secara bergantian sampai semua organel sel habis ditanyakan.Â
Uraian di atas berdasarkan praktik baik yang telah dilakukan penulis di kelas. Hasilnya bisa saja berbeda dalam penerapannya oleh guru lain.Â
Hanya sekadar berbagi sebagai bukti bahwa konten viral media sosial pun bisa menjadi inspirasi dalam proses pembelajaran.Â
Setidaknya saat murid merespons pertanyaan guru dengan pertanyaan ala Dilan Cepmek "Kamu nanyea?", guru memiliki alternatif memanfaatkannya menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi murid di kelas.Â
Semoga menginspirasi!Â
Salam Bloger Penggerak
Sudomo