Persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan.Â
Bukan saja pada proses pembelajaran, melainkan juga kegiatan-kegiatan lainnya. Tidak terkecuali pelaksanaan Lokakarya 3 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6. Sebagai salah satu rangkaian dalam pendampingan, ketercapaian hasil lokakarya sangat penting bagi perkembangan belajar Calon Guru Penggerak (CGP) secara luring.Â
Pada pendampingan lokakarya ini, Pengajar Praktik (PP) bertanggung jawab terhadap ketercapaian hasil belajar tersebut. Kemampuan PP dalam mengelola kegiatan menjadi sesuatu yang menyenangkan, mengasyikkan, dan menghasilkan menjadi suatu keharusan. Kemampuan tersebut tidak lahir begitu saja. Membutuhkan proses dan persiapan yang matang dalam pelaksanaan.Â
Terlebih lagi, PP yang bertugas mendampingi adalah sebuah team work. Artinya PP harus bisa berkolaborasi dengan PP lainnya. Kolaborasi yang baik antar PP ini akan menjadikan pendampingan lokakarya lebih bermakna. Kebermaknaan ini dapat tercapai sejak tahap persiapan hingga akhir pelaksanaan kegiatan.Â
Guna ketercapaian hasil belajar, PP Lombok Barat pun berinisiatif menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan lokakarya 3. Rakor ini telah menjadi agenda rutin PP Lombok Barat setiap menjelang lokakarya. Tujuan penyelenggaraan rakor yang diikuti oleh PP ini adalah untuk menyepakati pembagian tugas sesi lokakarya. Selain itu, juga untuk menyamakan pemahaman terkait teknis pelaksanaan lokakarya berdasarkan moderasi yang ada.Â
Guna mencapai tujuan, PP yang hadir terlebih dahulu melakukan refleksi pendampingan individu 3 yang telah dilakukan. Termasuk saling mengingatkan terkait pelaporan di Learning Management System (LMS). Selanjutnya, PP mendiskusikan pembagian sesi dalam kelasnya masing-masing. Setelah itu, untuk menyamakan pemahaman, PP melakukan bedah buku moderasi lokakarya.Â
Bedah buku ini diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan. Selanjutnya mendiskusikan garis besar aktivitas PP selama lokakarya. Dalam kegiatan ini masing-masing PP melakukan diskusi dan umpan balik, baik berupa pertanyaan maupun penguatan. Di samping itu, PP juga melaksanakan diskusi terkait strategi pengelolaan waktu demi efektivitas pelaksanaan kegiatan. Hal-hal lain yang dibahas secara detail di antaranya,yaitu pembagian tugas PP dan keterlibatan CGP selama lokakarya.Â
Melalui diskusi hangat di Sekretariat Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat itu pun menghasilkan beberapa kesepakatan. Kesepakatan tersebut adalah terkait kesiapan lokasi lokakarya, pembagian tugas PP per kelas, upaya melibatkan CGP dalam lokakarya, penugasan bagi CGP untuk dibawa saat lokakarya, dan strategi pengelolaan waktu. Ke depannya Kesepakatan-kesepakatan tersebut menjadi pegangan bagi PP untuk melakukan pendampingan lokakarya 3.Â
Pada akhir diskusi, tidak lupa PP Lombok Barat berharap kegiatan ini juga dapat secara rutin dilakukan oleh PP-PP di kabupaten/kota lain menjelang lokakarya. Selain itu, juga muncul harapan ke depannya Balai Guru Penggerak (BGP) NTB bisa mengagendakan kembali penyelenggaraan rapat koordinasi ini seperti yang pernah dilakukan sebelumnya di tingkat provinsi. Tujuannya agar seluruh PP yang bertugas memiliki pemahaman menyeluruh terkait tugas yang akan dilakukannya.Â