Kurikulum Merdeka SMK utamanya dimaksudkan agar mampu memcetak peserta didik yang inovatif dan dapat bersaing di era industri.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Berdasarkan pada pernyataan Menteri Nadim Makarim, Kurikulum Merdeka setidaknya memiliki 3 (tiga) buah keunggulan sebagai berikut:
Pertama, dari segi materi ajar yang diberikan kepada para peserta didik, dalam Kurikulum Merdeka seluruh pelajaran bersifat lebih sederhana dan esensial. Di samping itu, materi ajar juga lebih disesuaikan dengan jenjang kompetensi jenjang tiap peserta didik yang ada di masing-masing satuan pendidikan.
 Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para peserta didik untuk mengembangkan minat dan potensinya. Selaras dengan slogannya yaitu 'Merdeka Belajar'.
Ketiga, Kurikulum Merdeka dalam pelaksanaannya bersifat lebih interaktif dan relevan pada perkembangan zaman saat ini. Pusat orientasi aktifitas pembelajaran bukan lagi terdapat pada seorang guru, melain pada siswa. Para siswa dapat berkreasi secara lebih leluasa dan mengembangkan pikiran mereka dengan lebih terbuka. Hal ini didukung dengan adanya pembelajaran berbasis proyek dan penguatan profil Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.
Tantangan Kurikulum Merdeka
Di samping keunggulannya tersebut, Kurikulum Merdeka juga memiliki tantangan yang dihadapi. Hal ini dinilai wajar sebab Kurikulum Merdeka masih tergolong baru dan membutuhkan banyak penyesuaian sehingga pada akhirnya dapat diterima.
Beberapa tantangan Kurikulum Merdeka apabila diidentifikasi dapat dilihat dari beberapa hal di bawah ini:
- Kurikulum Merdeka mendapat banyak kritik dari berbagai kalangan, baik itu pengamat pendidikan atau pun praktisi di tinkat sekolah. Masih banyak yang menilai bahwa belum ada urgensi yang mendesak tentang perubahan kurikulum untuk saat ini.
- Tantangan berikutnya adalah dalam hal kesiapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang sudah dirancang sejak sekitar tahun 2021 ini harus terus diawasi agar seiring berjalannya waktu, penerapan Kurikulum Merdeka akan berjalan sesuai apa yang diharapkan.
- Penguatan pendidikan karakter Pancasila dalam berbagai projek pembelajaran juga menjadi tantangan yang dihadapi dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Pasalnya, setiap satuan pendidikan tentu memiliki kapabilitas yang berbeda-beda dalam meningkatkan karakter Pancasila. Sehingga, pembinaan lebih lanjut mungkin akan sangat diperlukan.
- Aspek tenaga pendidik juga tidak akan luput dari sorotan tantangan impelementasi Kurikulum Merdeka. Sebab, terdapat beberapa pembaharuan dalam sistem pengajaran seperti dalam penyusunan RPP dan perumusan indikator capaian siswa, guru harus selalu up to date terhadap standar Kurikulum Merdeka yang berlaku.
Kurikulum Merdeka untuk SMK
Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang gencar diperkenalkan oleh pemerintah dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. salah satu penerapan Kurikulum Merdeka yang cukup berpengaruh adalah pada jenjang SMK. Penerapan Kurikulum Merdeka di SMK bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan daya kreasi peserta didik agar siap menghadapi dunia industri.
Produk Kurikulum Merdeka untuk SMK yang paling utama adalah SMK Pusat Keunggulan.
 Program SMK Pusat Keunggulan adalah salah program prioritas dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini diterapkan sebagai upaya untuk mendorong peserta didik SMK agar mampu memiliki keahlian tertentu sehingga menjadi insan yang berkualitas dan siap untuk bekerja.
Program SMK Pusat Keunggulan ini adalah kelanjutan dari program SMK Center of Excellence (CoE) dan Revitalisasi SMK yang telah terlebih dahulu dijalankan. Dalam program SMK Pusat Keunggulan terdapat kegiatan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang melibatkan pemerintah daerah serta perguruan tinggi vokasi sebagai aktor pendamping. Poin pokok dari segala aktifitas dalam program SMK Pusat Keunggulan adalah pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia.
Dalam mendukung aktifitas pembelajaran pada program SMK Pusat Keunggulan, pemerintah melakukan penyelarasan dengan 8 (delapan) aspek link and match, sebagai berikut:
- Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter etos kerja sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini.
- Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis real project dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter individu dapat terbentuk dengan kuat.
- Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja. Mengutip dari Menteri Nadim Makarim, peningkatan telah terjadi secara signifikan sampai mencapai 50 jam/semester/program keahlian.
- Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal dilakukan selama satu semester.
- Kelima, bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja.
- Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.
- Ketujuh, dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan pada kasus atau kebutuhan nyata di dunia industri.
- Kedelapan, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja. Untuk poin ini Kemendikbud mendorong ditingkatkannya kolaborasi dengan instansi maupun perusahan. Di antaranya dapat dilakukan melalui kerja sama beasiswa dan/atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, dan lainnya.
Hal berikutnya yang penting untuk diketahui mengenai SMK Pusat Keunggulan adalah dalam segi prioritas. Jika melihat pada tahun 2021, program ini diprioritaskan bagi 895 SMK dengan 7 (tujuh) sektor prioritas yakni; ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Pendampingan oleh Perguruan Tinggi untuk Program SMK Pusat Keunggulan
 Salah satu bentuk dukungan yang penting pada program SMK Pusat Keunggulan adalah sinergi antarjenjang berupa pendampingan oleh perguruan tinggi yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Pendampingan ini mencakup aspek perencanaan dan pengelolaan program SMK Pusat Keunggulan.
Merujuk pada pernyataan Menteri Nadim Makarim, pendampingan ini bertujuan untuk mendorong kesinambungan perguruan tinggi dan SMK dalam pengembangan kepakaran dan kompetensi keahlian serta jejaring.
Sampai saat ini sudah ada lebih dari seratus perguruan tinggi calon pendamping SMK Pusat Keunggulan.
Di samping itu, dalam rangka mendorong perluasan implementasi Kurikulum Merdeka SMK, Kemendikbud tidak berhenti untuk mengajak seluruh SMK di Indonesia agar dapat bergabung dengan program SMK Pusat Keunggulan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H