Mohon tunggu...
Sudiyanti Masdi
Sudiyanti Masdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A passionate writer and food traveler

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gaji Besar Tapi Enggak Punya Tabungan, Banyak!

19 Juli 2017   10:12 Diperbarui: 19 Juli 2017   20:21 3036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman modern yang serba canggih ini, kehidupan kita selalu dimudahkan oleh teknologi. Mulai dari memesan kendaraan, pesan makanan, pesan tiket pesawat hingga menabung kini sudah bisa dilakukan hanya dalam genggaman. Hidup pun terasa semakin mudah. Tidak hanya soal pendidikan anak saja yang semakin maju, namun dari sisi pengelolaan keuangan pun turut berkembang pesat.

Jika dulu menabung atau mengambil uang harus datang ke bank. Sekarang kita tak perlu repot. Di era digital sekarang kamu bisa menggunakan kartu debit saat ingin berbelanja tanpa berhutang. Mau beli apa saja hanya cukup mengandalkan jari untuk klik sana-sini. Begitupula dengan aktivitas transfer atau mengambil uang bisa dilakukan dengan sangat mudah.

Kondisi cashless seperti sekarang bisa dibilang memiliki kerugian. Diantara kita yang tidak tahan memiliki banyak uang pasti akan menjadi lebih konsumtif dengan kemudahan yang ada. Oleh karena itu, adanya sistem pengelolaan uang yang baik sangatlah penting. Namun, sayangnya sekarang banyak sekali orang yang kurang mampu mengelola keuangannya dengan baik. Gaji besar, bekerja di perusahaan yang mapan, tapi nilai kekayaan kamu hanya itu-itu saja. Bisa jadi beberapa faktor ini adalah penyebabnya!

Bisa jadi karena lapar mata

Biasanya seseorang akan lapar mata ketika melihat barang-barang diskon yang bermerek. Tak hanya wanita, kemungkinan pria akan mengalami hal yang sama. Jika tidak mampu menahan diri, siap-siap uang yang kamu simpan amblas dalam sekejap!

sumber: prime.md
sumber: prime.md
Akibat rasa ingin, bukan butuh

Sudah seharusnya kita bisa membedakan rasa ingin dan butuh. Rasa ingin timbul dengan hasrat yang berlebih untuk memiliki sesuatu. Sedangkan, butuh karena kita memang membutuhkan barang tersebut dalam waktu yang mendesak. Jadi, kamu harus bisa memprioritaskan mana yang lebih penting.

Tidak bisa memisahkan jenis tabungan

Menabung memang hal yang baik. Tapi berusahalah untuk cerdas dalam menabung. Pisahkan tabungan untuk liburan, tabungan untuk menikah, tabungan untuk dana darurat ketika sakit. Jangan menabung di satu tempat saja. Bisa-bisa jatah untuk menikah justru dipakai untuk liburan. 

sumber: newsline.com
sumber: newsline.com
Selalu mengikuti tren

Mengikuti tren memang keren. Punya gadget keluaran terbaru dengan harga mencapai belasan juga, nyicil mobil terbaru, fashion terbaru. Semua terlihat keren jika kita mengikuti tren. Tapi apa sih gunanya? Cobalah untuk berpikir ulang. Jangan hanya takut ketinggalan zaman justru bisa membuat kantongmu kering.

Tidak pernah memikirkan investasi

Investasi tidak perlu menunggu waktu tua. Di masa muda adalah waktu yang tepat dalam berinvestasi. Tidak perlu besar, berinvestasilah dalam jumlah kecil terlebih dulu. Misalnya dengan membeli emas.

Jadi, jangan pernah malas ya menabung dan berinvestasi. Catat selalu pengeluaranmu agar terkontrol. Pergunakan gaji untuk segala sesuatu yang lebih bermanfaat. Dengan kondisi yang serba mudah seperti saat ini, sudah banyak kok bank yang memberikan fasilitas menabung dengan cara mudah. Salah satunya seperti tabungan digital untuk para generasi muda yang ingin selalu serba praktis. Mulailah berpikir tentang masa depan sejak dini.

---

Referensi:
7 Cara Kreatif Pulihkan Kondisi Finansial Pasca Lebaran
Rencanakan Dana Pendidikan Untuk Tahun Ajaran Baru
Kenali Jenis Tabungan Digital di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun