Mohon tunggu...
Sudirman Asun
Sudirman Asun Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata.\r\n\r\n(Pasal 66 UU No.32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)\r\nhttp://sudirmanasun.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penyelamatan Hutan Mangrove Terakhir Kota Jakarta

3 Agustus 2011   07:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 2033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_126654" align="aligncenter" width="620" caption="Sampah dan Limbah Mengancam Kelangsungan Hidup Mangrove"][/caption] Foto dan Laporan: Sudirman Asun TRASH BUSTER Bersihkan Bumi, Bersihkan Hati Jelang Ramadhan. Jargon inilah yang didengungkan oleh teman-teman Transformasi Hijau (TRASHI) sebuah komunitas pendidikan lingkungan hidup Jakarta yang kembali mengadakan TRASH BUSTER yaitu Aksi Bersih Sampah Hutan Mangrove Jakarta dengan partisipan kaum muda dalam aksi bersama "Bersihkan Bumi, Bersihkan Diri" 1 hari sebelum memasuki bulan puasa. Penyelamatan Hutan Mangrove Terakhir Kota Jakarta. Kegiatan aksi bersih sampah ini diadakan pada hari Minggu 31 Juli 2011 di lokasi Mangrove Hutan Lindung Muara Angke Kapuk. Hutan Mangrove Muara Angke Kapuk sendiri merupakan Hutan Mangrove Terakhir di kota Jakarta yang masih eksis dan bertahan walaupun dipepet terus oleh alih fungsi lahan pembangunan perumahan mewah daerah Kapuk dari tahun 80'an sampai sekarang dan dengan kondisi kritis bertahan dari gempuran sampah dan limbah sungai dari kota Jakarta. Sampah dan limbah sungai sangat berpengaruh menggangu pertumbuhan pohon bakau dan menutup akar pernafasannya hingga sekarat dan mati. Akses menuju Hutan Mangrove Muara Angke sekarang memang agak tersembunyi, dikepung rapat oleh perumahan mewah daerah Kapuk, hal inilah yang juga mempengaruhi daerah ini kurang begitu dikenal dan dikunjungi oleh para pelajar Jakarta dalam pendidikan pengenalan lingkungan hidup. Hutan Mangrove yang tersisa sekarang mencakup Suaka Margasatwa (25,02 Ha) di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA DKI Jakarta) dan Hutan Lindung Angke Kapuk (44,76 Ha) di bawah pengelolaan Dinas Pertaniaan dan Kehutanan DKI Jakarta, serta beberapa blok kecil Mangrove sekitar jalan Tol Sedyatmo yang dijadikan ekowisata. Fungsi penting hutan Mangrove seperti terabaikan dengan bertambahnya urban penduduk yang terus menggerus luas hutan di ujung pesisir Jakarta ini, fungsi penting itu diantaranya: - Pelindung pantai penahan abrasi , penahan banjir dan gelombang laut. - Mencegah intrusi air laut ke daratan (habisnya mangrove disinyalir sebagai salah satu penyebab telah merembesnya air laut sampai ke kawasan Monas di Jakarta Pusat) - Sebagai habitat satwa , burung-burung, ikan, reptil dan biota perairan lainnya. - Meningkatkan produktifitas sumber pangan perairan. - Pendidikan, laboratorium hidup penelitian dan ekowisata. Walaupun prihatin dengan kondisi hutan Mangrove yang penuh sampah dan perairan hitam yang berbau busuk karena limbah, aksi pembersihan dan mulung sampah ini sendiri terasa seru dengan canda tawa kaum muda yang memang rata-rata masih pelajar dan mahasiswa. Berbagai macam bentuk sampah dapat ditemui disini mulai dari kemasan makanan Styrofoam, Sarung, potongan celana dalam, bra, bekas mainan plastik, kasur, hingga kondom, ban mobil dan kemasan plastik produk makanan, sabun, sampo dari perusahaan besar yang kerap menyerukan jargon "Ramah Lingkungan", hal ini membuat para peserta prihatin sekaligus geli dan menjadi olok-olok para peserta atas penemuaan sampah-sampah ajaib tersebut. Perburuan sampah yang dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang di 3 titik ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 53 karung besar sampah plastik, 7 karung besar sampah STYROFOAM dan 1 ban mobil dengan total berat 1,017 Ton. Kegiatan Transformasi Hijau kali ini diikuti sekitar 50 orang. yang umumnya adalah para pelajar yang tergabung dalam pasukan muda Transformasi Hijau yaitu Young Transformer (pelajar Jakarta SMK 50, SMA 13, SMAN 32, SMKN 29, SMKN 56) dan dari berbagai komunitas seperti Green Camp Halimun, Trem Kota, Teens Go Green, JSN, UIN Jakarta dan MIPA UI. Kegiatan rutin mereka di hutan Mangrove selain mulung sampah adalah hobi penelitian dan pengamatan satwa seperti burung, reptil, amphibi serta mamalia. Menurut Ady Kristanto, salah satu pentolan Transformasi Hijau, mereka berhasil mendata species yang berhasil survive di Mangrove Muara Angke walaupun dalam kondisi kritis dan mengkhawatirkan antara lain 106 jenis Burung, 5 jenis Amphibi (katak), 12 jenis Ular, 3 jenis Cicak, 1 jenis tokek, 1 jenis kadal dan biawak, sedangkan mamalia masih terdapat Berang-berang, Tikus Rawa, Bajing Kelapa dan Monyet Ekor Panjang. Saya berharap Hutan Manggrove Muara Angke lebih mudah diakses oleh warga Jakarta sebagai tempat pendidikan lingkungan hidup tanpa harus mengurus perizinan yang ribet dan dapat mengurus perizinan di lokasi, bukan nya mengurus jauh di kantor BKSDA Jl. Salemba Jakarta. Dan untuk menjaga kelestarian, pengunjung dapat dikutip retribusi dan pendampingan oleh petugas Jagawana di dalamnya. Semoga Mangrove Jakartaku tetap lestari........ Foto dan Tulisan: Sudirman Asun [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Sampah kemasan plastik produk makanan, sabun, sampo dari perusahaan besar yang kerap menyerukan jargon Ramah Lingkungan "][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Coba perhatikan dengan seksama, adakah sampah kemasan plastik dan wadah styrofoam yang kita buang di sungai terselip di situ..?"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Bingung harus mulai darimana dengan tumpukan bukit sampah yang dasyat"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Berkecimpung dengan air hitam dan berbau busuk"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Rupanya Anakonda bukan cuma ada di Ciliwung, anakonda adalah sampah yang terlilit lama, menyatu, keras dan panjang menyerupai ular besar."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Ibadah Menjelang Ramadhan. Bersihkan Bumi, Bersihkan Hati Menjelang Ramadhan."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Kondisi Kritis Pesisir Jakarta dari Pencemaran Limbah Sungai, Airnya hitam dan berbau busuk menyengat."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Pengangkutan Hasil Buruan sampah"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Penghitungan dan Pendataan Berat Sampah"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Hasil Perburuaan 53 karung besar sampah plastik, 7 karung besar sampah STYROFOAM dan 1 ban mobil dengan total berat 1,017 Ton."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Luas Hutan yang terus terdesak pembangunan Perumahan mewah"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Monyet ekor panjang di habitat pohon Nipah Mangrove"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Hutan Mangrove dan Pemukiman Perumahan Mewah yang hanya dibatasi Pagar, sering terjadi konflik hewan memasuki perumahan."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Akses Masuk Suaka Margasatwa Yang terkepung perumahan mewah, Hak publik terkunci hak privasi."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Sharing dan istirahat makan siang di ekowisata manggrove Tol Sedyatmo."][/caption] Foto Kegiatan Selengkapnya Silakan Klik: Ciliwung National Park - Ciliwung Institute (Album foto)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun