Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Hewan Peliharaan di Perumahan

25 Januari 2024   08:57 Diperbarui: 25 Januari 2024   09:01 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tulisan ini di buat untuk memberikan sekedar pengetahuan kepada pembaca.  Bahwa dalam melakukan hubungan komunikasi sesama tetangga di mana kita tinggal khususnya di lingkungan perumahan ada aturan tertulis dan ada aturan tidak tertulis. Aturan tertulis sangat jelas sekali batasan-batasan mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan untuk dilaksanakan. Aturan tertulis menjadi patokan jika ada kesalahpahaman dan perbedaan pandangan terhadap tafsir dari masing-masing warga. Ya, namanya juga manusia aturan yang dibuat sedemikian sempurna katanya,  eh dalam perjalanan menimbulkan perbedaan-perbedaan pandangan. Jika hal itu terjadi maka diperlukan kesadaran mendalam untuk sama-sama mendapatkan win-win solution. 

Kalau aturan tertulis saja masih menimbulkan tafsir berbeda dari sisi perspektif maka kita berharap bahwa aturan tidak tertulis menjadi jembatan penghubung dengan aturan tertulis. Sehingga semakin berkurang perbedaan atas suatu aturan mudah-mudahan semakin baik. Salah satu isu yang banyak mendapat perhatian adalah bagaimana sikap warga perumahan terhadap hewan peliharaan yang banyak di pelihara tetapi tidak ada aturan tertulis kalau tokh ada seperti abu-abu tak tegas.

Dalam sebuah artikel Sellia Oey menulis ada "17 Hewan Peliharaan yang mudah dirawat di rumah" tertanggal 7 Maret 2023. Namun dari sekian banyak itu saya ingin mengulas bahwa memelihara hewan peliharaan haruslah mempertimbangkan beberapa aspek :

1. Luas Tanah dan Bangunan, artinya semakin luas tanah yang dimiliki dengan demikian warga di perumahan bisa memilih hewan peliharaan yang disukai. Kategori hewan peliharaan dengan halaman rumah yang cukup luas maka pemilik bisa memilih hewan-hewan yang mempunyai aktivitas dan mobilitas tinggi. Beberapa orang kaya di tanah air mereka memelihara Kuda harganya  ?   Kuda bukan sekedar dipelihara tetapi juga ada nilai gengsi. Harga kuda cukup mahal  tidak semua orang mampu memeliharanya, belum lagi biaya perawatan dan Istal Kandang kuda yang cukup besar. Bagi pecinta binatang liar bahkan  mereka membuat kebun binatang mini. 

Bagaimana kalau  memiliki halaman rumah terbatas ? Pemilik rumah saya sarankan untuk tidak memelihara hewan yang butuh mobilitas dan aktivitas tinggi. Peliharalah hewan yang butuh tempat tetapi statis misalkan burung perkutut, burung kicau, Ikan dalam aquarium, kucing dan banyak lagi lainnya.

2. Hobby, ada  keterkaitan antara hewan peliharaan dengan hobby seseorang. Jika anda pecinta burung merpati yang dilepas bebas dan memiliki sangkar di atas rumah atau pada bagian rumah. Saya anjurkan ada baiknya hobby ini tidak dilanjutkan kalau  anda tinggal di perumahan. Sebab burung merpati yang suka hidup berkelompok permasalahan yang sering dikeluhkan oleh tetangga adalah merpati buang kotoran sembarangan. Bayangkan anda bertetangga dengan orang yang hobbi peliharan merpati. ? Kotorannya bisa di sana sini nemplok di genteng, jalanan, halaman rumah atau di atap mobil, di jok motor dll. Urusannya bisa berabe karena ada pihak yang dirugikan dari hobbi tersebut. Bagi mereka yang tidak tinggal di perumahan mungkin dapat melanjutkan hobby tersebut. 

Bagi yang pelihara anjing dan kucing diperlukan treatment sendiri untuk menjaga hewan peliharaannya agar tidak membahayakan tetangga. Misalnya dilakukan vaksinasi hewan sebagai cara preventif agar saat menggigit orang lain tidak menularkan penyakit rabies pada manusia. Banyak pula  tuan pemilik anjing yang mengajak peliharaannya jalan-jalan pagi untuk pup atau pipis usahakan buang pada tempat dan lokasi jauh dari tetangga.

3. Hewan Produktif ? Bolehkah memelihara hewan produktif seperti ayam ? Saran saya untuk ayam hampir sama seperti burung merpati. Kalau lahan rumah terbatas jangan pelihara ayam produktif karena sifat ayam itu suka mengeker-eker tanah. Kalau sudah menceker-ceker tanah di rumah lantas berpindah ke halaman tetangga. Belum lagi buang kotoran sembarangan di teras rumah dan halaman orang lain. Sungguh hal yang menjijikan kalau tetangga harus punya ekstra waktu setiap hari membersihkan kotoran ayam orang lain. Barangkali masih toleransi kalau ayam hias yang di masukan ke dalam kandang dan di lepas sesekali seperti ayam cemani, dan ayam pelung setelahnya masuk kandang lagi. 

Saya tidak membahas banyak perihal hewan peliharaan di perumahan tetapi tetap pastikan bahwa hewan peliharaan di rumah mendapat perlindungan dari sang pemilik, tidak menganggu kenyaman tetangga kita dengan suara, kotoran dan rasa was-was di gigit. Kalau tokh pemeliharaannya menggunakan tenaga pembantu rumah tangga juga pastikan bahwa hewan-hewan tersebut cukup mendapatkan asupan makan dan minumnya. Kebayang ngga kasus majikan pelihara Harimau beberapa waktu lalu? Mau memberi makan hewan peliharaan si bos malah di mangsa oleh Harimau. Jangan sampai hewan peliharaan tidak terurus bahkan sampai mati. Segala sesuatunya ada yang harus dipikirkan sebelum memelihara hewan peliharaan. Perumahan yang tertata baik adalah perumahan yang tidak ada hewan peliharaan berkeliaran tanpa majikan. Selamat aktivitas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun