Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tol Jakarta-Cikampek

4 Oktober 2020   07:55 Diperbarui: 4 Oktober 2020   08:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tatkala Tol Jakarta Cikampek elevated II belum di bangun jangan ditanya bagaimana tingkat stress pengguna jalan raya berbayar kedua di Indonesia. Jangan tanya bagaimana kecemasan, was-was dan umpatan menjadi hal lumrah di Tol terpadat ini. 

Jarak Bekasi ke Jakarta sukar di prediksi mau berangkat jam 05.00, 06.00 atau 07.00 pagi. Melihat aplikasi kondisi jalan raya dan radio perihal jalan tol Jakarta - Cikampek menjadi menu utama. 

Meski begitu soal keamanan tol tersebut kita patut acungkan jempol quick response BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam menjamin keselamatan siapapun pengguna kendaraan roda empat melintas di jalan tol Cikampek - Jakarta.

Kalau cerita tentang "angker" jalan tol  Jakarta - Cikampek sangat jarang terdengar. Namun, dua kejadian yang di alami punya tafsir masing-masing. Kejadian pertama yaitu ketika mobil yang akan menjemput saya menuju bandung dalam rangka mengikuti suatu pertemuan jadi tertunda.

Waktu itu hari Jum'at sebut saja bapak Muh setelah sholat jum'at dari sebuah kantor di kawasan jalan Soetomo melaju dengan lancar dengan mobil Avanza. Cuaca cerah, dan angin berhembus lembut menuju Tambun, Bekasi.

Memasuki jalan tol Jakarta - Cikampek pak Muh melaju dengan kecepatan 60-70 Kilometer per jam. Jelang masuk  Jatibening ternyata cuaca tak secerah di Jakarta. 

Langit mendung, gelap dan hujan di sertai angin cuaca yang tak lazim ini berdampak buruk pada Pak Muh. Jarak pandang pengemudi antara mobil satu dengan mobil lain yang ada di depan dalam pandangan terbatas.  Alhasil terjadi tabrakan beruntun bruakkk...

Sudah bisa dipastikan kendaraan yang disopiri oleh Pak Muh termasuk tabrakan beruntun. Mobil Kijang ringsek depan belakang mesin mati, radiator, Grill depan, lampu depan rusak. Bagian belakang mobil tepatnya bagasi juga tertekuk ke dalam. 

Untung saja Pak Muh tidak mengalami luka dan cedera dan langsung hubungi saya untuk atasi kejadian tersebut guna ditindaklanjuti dengan petugas jasa marga di tempat kejadian perkara. 

Sesama pengguna jalan tol yang terlibat tabrakan beruntun tidak ada saling klaim dan menganggap semua sebagai musibah dan human error. 

Meski demikian ada yang menganggu dalam pikiran saya mengapa cuaca buruk dibarengi hujan hanya terjadi di lokasi tersebut selepas lokasi tabrakan beruntun cuaca cerah dan bersahabat.

Kejadian kedua sepulang rapat dari kawasan Senayan, saya memutuskan tidak menginap di Hotel Atlet Century untuk segera pulang ke rumah malam itu. Jum'at malam tepat pukul 23.45 WIB segera meluncur masuk tol dalam kota menuju tol jakarta-cikampek. Wow, kemacetan sudah terjadi entah sejak jam berapa. 

Selepas Km 00.00 daerah Cawang kondisi badan capek, lelah dan ngantuk tiba-tiba dikagetkan oleh kehadiran makhluk halus. Bayangkan sepanjang Cawang  hingga Pondok Gede saya terus di ganggu. Horor banget  ! 

Kondisi jalan macet kecepatan terkadang 5-10 Kilometer per jam  makhluk halus terus menguntit di sekeliling mobil. Mulai dari tiduran di kap depan, pipinya menempel di sisi kaca kanan dan kiri. bahkan terkadang saya melihat saat kendaraan berjalan tetiba ada makhluk jenis yang sama menyeberang jalan. 

Seolah ingin mencelakakan saya dengan rem mendadak. seperti ingin terjadi tabrakan beruntun depan dan belakang saya.  Ukuran mahkluk halus itu mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa karena dilihat dari ukuran fisik mereka. 

Warna mereka hitam tanpa rambut kalau di visualisasikan ya saat melihat bayangan tubuh kita di siang hari. Entah kenapa terus menganggu dan mulai menghilang saat memasuki Pondok Gede. 

"Aku berpikiran inikah makhluk fiksi horor yang menghuni jalan tol Jakarta-Cikampek ?"  

Hitam, botak, berukuran anak-anak, remaja hingga dewasa dan menganggu. Mungkin ada orang lain yang mengalami kejadian seperti saya alami ?(4/10/2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun