Semua manusia menginginkan rumah yang rapi, resik dan menyehatkan bagi yang menempatinya. Kalau ada dana dan anggaran yang banyak, maka apapun bisa dilakukan. Namun, jika bicara bagaimana membangun rumah atau renovasi di saat keuangan yang dimiliki kurang. Menunda-nunda renovasi akan menyebabkan impian Anda menjadi semakin jauh untuk memiliki rumah.
Di sini, saya akan coba membahas bagaimana cara hemat dalam membangun ataupun renovasi rumah agar kantong tidak jebol terutama di masa pandemi Covid-19. Sebelum membangun maupun merenovasi, 3 tips berikut perlu Anda ketahui.Â
Pertama, unsur pokok sebuah rumah adalah batu bata/hebel, semen, genting, kayu, keramik dan sejenisnya, pagar, kusen pintu dan jendela (di luar pasir dan ongkos tukang), kedua, kapan waktu yang tepat untuk memulai pembangunan atau renovasi rumah. Dan ketiga, mengukur kekuatan bangunan rumah dan perlunya pemeliharaan lanjutan.
Yuk mari kita bahas.....
Tips pertama, kalau kondisi keuangan kita saat hendak membangun atau renovasi rumah belum cukup, padahal kebutuhan batu bata/hebel, semen, genting, kayu, keramik dan sejenisnya, pagar, kusen pintu dan jendela (di luar pasir dan ongkos tukang) sudah menunggu alias ada. Kita tidak perlu panik dan senewen membeli barang-barang yang serba baru. Pernahkah Anda berpikir bahwa banyak barang-barang yang kita butuhkan ternyata ada di lapak barang bekas (pengepul)?Â
Cukup Anda sediakan waktu senggang dan rajin-rajinlah mengunjungi beberapa lapak kayu dan pengepul barang bekas pakai yang ada di sekitar lokasi tempat Anda tinggal. Semakin besar pengepul barang bekas memiliki lahan penampungan, maka semakin banyak aneka ragam barang-barang bekas bisa dibeli dengan harga murah.Â
Pengalaman penulis mengunjungi lapak barang bekas terkadang membuat kagum dan heran. Barang-barang yang dianggap tak berguna oleh orang lain belum tentu tak bermanfaat, justru sebaliknya.Â
Kondisi barang bekas bisa kita lihat langsung, mulai dari kusen pintu, jendela, rooster, kaca, teralis, handle pintu, dengan berbagai ukuran tersedia. Bahkan barang bekas tersebut umumnya kondisinya masih layak pakai, misalnya kusen kayu pintu, dan jendela. Tinggal kita dempul, kerik dengan soda api, lalu hilangkan cat awal maka kita upgrade barang bekas menjadi barang bagus setelah dicat ulang.Â
Bisa Anda bayangkan kalau kita keburu membeli kusen kayu tersebut, yang mana harga pintu kusen kamar kayu kamper seharga kisaran Rp 1.9 juta Rupiah hingga 2 juta Rupiah. Lalu, bagaimana kalau Anda butuh 2,3 atau 4 kusen? Duh....kebayang kan mahalnya.
Tips kedua, kalau Anda akan memburu barang-barang bekas layak pakai sebagai bagian pembangunan rumah atau renovasi. Maka semakin rajin berburu ke pengepul barang bekas maka semakin cepat terkumpul, dengan begitu tidak dibutuhkan waktu berbulan-bulan. Bisa juga jika datang ke pemilik lapak, Anda juga ceritakan apa yang akan dibeli dan jangan sungkan untuk minta dihubungi jika barang yang dicari tersedia.Â
Bila perlu jalin juga komunikasi. Bila Anda suka akan barang-barang kuno malah itu lebih baik, sebab bangunan rumah dan renovasi jadi bergaya tematik. Jadi bicara waktu yang tepat artinya semakin sering memanfaatkan waktu untuk berkunjung ke lapak maka itu lebih baik. Tak ada yang sia-sia atas upaya yang kita lakukan.
Tips ketiga, mengukur kekuatan kualitas  bahan renovasi bangunan rumah. Pada saat pemilihan material barang bekas mungkin saja kita luput memperhatikan secara detail. Sehingga pada saat mau dipergunakan material barang bekas tadi ternyata tidak sesuai harapan. Melengkung, kurang tepat kedudukannya, atau bagian tertentu alami kerusakan. Selama bisa diperbaiki dan sambung dengan bahan yang serupa tidak masalah, toh.
Pengerjaan finishing yang sempurna akan menghilangkan kesan material bangunan yang kita pakai bermula dari kumpulan barang bekas. Jika Anda membeli genteng sebagai atap rumah juga demikian sesuaikan kedudukan genten,  jangan sampai ada celah kecil yang menyebabkan air hujan masuk ke dalam rumah dan berdiam di plafon.Â
Genteng bekas lebih kuat dan teruji, tinggal dibersihkan atau dicuci, lebih baik lagi dicat dengan bahan tertentu tak kalah bagus dengan genteng baru. Bagian yang tak kalah penting adalah perawatan atau pemeliharaan rumah yang menggunakan bahan material bekas.Â
Kita harus tetap memperhatikan bahwa tindakan preventif berupa menggunakan cat yang menghambat rayap menggerogoti  kayu. Usahakan jangan kurangi pasokan sinar matahari masuk ke dalam rumah, sirkulasi udara bisa masuk dan keluar rumah tetap diperhatikan.Â
PENUTUP
Hampir semua material rumah bekas tersedia di lapak pengepul barang bekas, tinggal kita mau tidak memanfaatkannya. Setidaknya perpaduan bahan material bekas dan baru untuk sebuah bangunan atau yang direnovasi sebenarnya tidak membuat kecewa bagi mereka yang menempatinya. Bangun rumah dengan cara di atas sudah terbukti hemat dan sangat membantu pengeluaran yang tidak perlu.Â
Setidaknya sudah ada 4 rumah dengan berbagai ukuran di daerah Cimahi Jawa Barat yang dibangun maupun direnovasi dengan cara tersebut. Selamat berakhir pekan dan selamat mencoba tips di atas. (16/8/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H