Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelayanan Publik

12 Agustus 2020   12:57 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbayangkah selama 10 tahun saudara tidak pernah menginjak sebuah Kantor Pemerintah di mana anda tinggal? Sama sekali lho. Ini ada pengalaman menarik yang informatif  dan solutif. Pada Hari Senin, 10 Agustus 2020 lalu sepulang kerja tergeletak kertas putih di meja kerja. Tidak sempat langsung buka karena kondisi Covid-19 ini siapapun orang saat kembali pulang dari aktivitas kerja langsung masuk kamar mandi karena kekhawatiran terhadap penyebaran Virus Corona membuat setiap orang harus waspada  terutama melakukan pencegahan.

Saat saya baca ternyata kertas putih tadi adalah menyangkut surat pemberitahuan atas keterlambatan pembayaran iuran air minum PDAM Kabupaten Bekasi untuk dua bulan ke belakang (juni-Juli 2020). Jujur saja selama ini sejak Januari 2010 hingga  12 Agustus 2020 ini untuk pembayaran biasanya menitip kepada seseorang collector. Hal itu biasa dilakukan manakala kita tinggal di sebuah perumahan. Ya, akibat tidak teliti dan keteledoran maka datangnya surat pemberitahuan atas keterlambatan iuran air PDAM yang kami pakai sehari-hari ternyata menginjak bulan ketiga. Waduh!

Kami oleh pihak PDAM di kasih kesempatan untuk menyelesaikan tunggakan hingga tanggal 16 Agustus 2020 mendatang. Bayar cara manual tanpa ke  kantor PDAM Kabupaten Bekasi di tolak oleh kasir supermarket dengan alasan tidak tercantum.

Permasalahan muncul, di mana alamat PDAM kabupaten Bekasi ? Dari bekas bukti pembayaran bulan sebelumnya saya membaca beralamat di Jalam kalimalang Btb 12, Kp Tegal Danas, Cikarang Pusat. Saya coba menggunakan Google Map untuk melacak hasilnya jarak kantor PDAM dari tempat tinggal saya sejauh 22,5 Km dengan kendaraan roda dua ditempuh dalam  waktu sekitar 42 menit. Lagi-lagi saya meyakinkan diri masa iya harus bayar tagihan air saja jaraknya kalau di hitung pergi - pulang sejauh 45 Km ? I don't Believe ! dan belum tahu di mana ancar-ancarnya.

Akhirnya jam 08.00 WIB saya mencoba menghubungi Call Centre Telkom 108 menanyakan alamat PDAM Kabupaten Bekasi. Nun jauh di sana opeartor Telkom tidak bisa menemukan alamat yang di maksud. Petugas menyarankan  agar saya menuju ke PDAM Bekasi di Jalan Akasia Duren Jaya Kota Bekasi dengan nomor 021-8xxxxxx. Menurut saya layanan Telkom sangat mengesankan dan ketidaktahuan alamat PDAM Kabupaten bekasi di jawab dengan memberikan alternatif alamat dan no, telepon lainnya. Terima kasih Call Centre Telkom untuk layanannya.

Meski begitu, masih ada rasa penasaran apakah pembayaran tagihan pelanggan PDAM  wilayah Kabupaten bisa dilayani  oleh Kota Bekasi  ? Logika saya mengatakan tidak !  Nah, kalau meyinggung tentang upaya sekelompok orang yang ingin memisahkan diri dari Kabupaten bekasi dan ingin otonomi sendiri dengan membuat Kabupaten BEKASI UTARA  oleh karena jaraknya yang cukup jauh dengan Pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi yang ada di Cikarang Pusat jika ingin berurusan dengan pelayanan  ? Saya masih mencari tahu.

 Apa upaya saya selanjutnya ? Mencoba menghubungi Call Centre yang ada dalam tagihan atas keterlambatan saya, Jam menunjukkan pukul 08.20 WIB artinya jam layanan publik sudah buka. Saya hubungi no. 021-83927xx hingga 4 kali dengan durasi hingga 10 menit. Lagi-lagi nomor call centre di jawab "sedang dialihkan"  ku sabar menanti. Akhirnya pada kesempatan terakhir no. call centre tersebut di angkat dan saya menyatakan maksud serta tujuannya. Oleh petugas saya diberikan jawaban dengan baik, komunilatif dan solutif.

Pukul 08.40 WIB saya bergegas menuju ke alamat yang di maksud Kantor PDAM Tirta Bhagasasi Jalan Hasanuddin, Tambun Selatan. Saat ingin memasuki gedung pembayaran ternyata sudah menerapkan Protokol Kesehatan tersedia Kran air mengalir dan satu  botol berisi handsoap penuh. Saat memasuki ruangpembayaran tersedia kursi menunggu, kertas kecil bagi pelanggan yang lupa bawa kertas tagihan, dan baki kecil untuk menulis no. pelanggan dan nama pelanggan. Dibutuhkan waktu  1 menit 50 detik untuk menyelesaikan tagihan atas keterlambatan pembayaran itu. Wow....

Pesan apa yang ingin saya sampaikan pada  pembaca ?  walaupun sekarang era digitalisasi modern dalam pembayaran apapun kita bisa ke ATM, Mobile Banking, e-money, bayar cash di supermarket/toko dan seabrek layanan lainnya.

Upayakan kita sekali-kali mendatangi langsung pelayanan publik tersebut jika ada waktu dan kesempatan. Pertama, kita bisa melihat langsung bahwa sejauhmana pegawai pemerintah saat jam kerja langsung melakukan layanan publik atas keperluan yang menyangkut diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun