Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemanfaatan Kios Kosong di Apartemen Jabodetabek untuk UKM

9 Agustus 2020   12:31 Diperbarui: 9 Agustus 2020   12:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

APARTEMEN KIAN MENJAMUR

Bukan rahasia lagi bahwa pembangunan sejumlah apartemen di Jakarta dan di kota-kota pinggiran terus menjamur  seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor banyak meninggalkan catatan. Para pembeli yang juga investor menggunakan dana pribadi untuk membeli dan memborong unit apartemen dan kios yang di jual oleh pengembang. Untuk lokasi-lokasi strategis pada saat launching maka kita sering membaca iklan atau spanduk "SOLD OUT".

Bagi pengembang yang membangun apartemen adalah keuntungan yang memang diharapkan projeknya terjual dan laris, Apalagi kalau pengembang itu mereka yang memang punya nama dan terbukti apa yang di pasarkan ludes terjual dan saat penyerahan unit atau kios dibarengi dengan semakin banyaknya pemilik yang membuka usaha dagang barang dan jasa. Semakin ramai aktivitasnya semakin naik pula nilai ekonomisnya.

Bekasi, sebagai salah satu kotamadya yang dijadikan pilihan oleh para pengembang baik perumahan maupun apartemen. Pengembang umumnya membangun suatu hunian atau apartemen diiringi dengan pembangunan area komersial yaitu kios, Ruko ( Rumah Toko) atau Rumah Kios (Ruki).  Memang benar apa yang dijual pengembang laris manis diminati konsumen., Pengembang tentu saja berharap juga memperoleh pemasukan dari banyak sumber seperti biaya bulanan dari pemilik properti yang meliputi biaya keamanan, maintenance lift, kebersihan, dan sebagainya. 

KIOS KOSONG TANPA AKTIVITAS

Meski begitu, para pemilik properti lebih banyak membeli kios atau unit hanya sekedar investasi. Investasi entah jangka pendek, menegah dan panjang . Kita tak tahu persis kenapa kosong ?. Namun, penulusuran penulis menunjukkan banyak Kios yang di bangun di Kota Bekasi bertahun-tahun terbengkalai, kotor dan kumuh. Ini bisa di maklumi sebab si pemilik beranggapan bahwa itu bagian tugas pengembang, sebaliknya pengembang kesulitan menghubungi pemilik karena belum dibayarnya biaya bulanan (IPL). 

Pemilik kios/unit apartemen terkadang juga berdalih tidak mau membaayar IPL karena lambatnya penyerahan sertifikat dari Pengembang. Kios yang dimiliki penulis sudah 7 (tujuh) tahun sejak 2013 lalu belum diberikan sertifikat dengan alasan yang kurang dapat di terima padahal saat membeli salah satu unit di Kawasan Penggilinga, Jakarta Timur sertifikat cepat diserahkan bahkan pihak pegawai pengembang sampai mendatangi ke rumah untuk membantu lancarnya pengurusan sertifikat. Nah, ini juga pelajaran buat bapak ibu yang hendak membeli unit apartemen dan Kios agar berhati-hati dalam membeli siapapun Pengembangnya.

PEMDA HARUS AMBIL INISIASI 

Kita kembali ke Kios kosong yang ada pemiliknya tapi kosong melompong. Jumlah  kiosnya bukan sedikit tetapi hingga ratusan unit, bagaimana jika Pemerintah daerah setempat menginisiasi Pemanfaatan Kios - kios kosong yang banyak tersebar ? 

Caranya bikin Peraturan Walikota yang intinya bahwa kios yang kosong di berikan kesempatan kepada pedagang-pedagang di pinggir jalan agar mau di reokasi ke kios-kios kosong tadi. 

Selain baik untuk penataan estetika kota dari kesemerawutan pinggir jalan juga memberikan rasa aman buat pedagang untuk menyimpan dan memudahkan barang-barangnya tidak selalu moving setiap hari. Penataan pedagang pinggir jalan sebenarnya tidak susah asalkan Pemerintah Kota sabar dan telaten membina mereka. Kios juga bisa dijadikan sebagai showroom / display produk yang meningkatkan harga tawar produk dll

PENUTUP

Bagi pengembang tentu saja harus berpandangan yang sama dalam menyikapi hal itu dengan pemerintah daerah kota/kabupaten. Di era reformasi dulu dan era pandemik ini kalau lahan-lahan tidur bisa di kelola untuk di tanami dengan pohon-dan tanaman sayur yang memiliki harga tinggi, 

Mengapa kita tidak mencoba mengelola Kios-kios kosong di apartemen-apartemen yang dibangun pengembang. Pihak Pemerintah Daerah, Pengembang dan Pemilik Kios harus duduk bareng mengatasi persoalan-persaoalan yang berkembang di masyarakat. Gali ide gagasan, masukan dan kritis untuk saling bersinergi dan memberi manfaat yang banyak bagi mereka yang membutuhkan. Kalau bukan sekarang kapan lagi ? Wallahu'alam bis'sawab (9/8/2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun