Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berhaji dan Idul Adha 1441 H di Tengah Pandemik Covid-19

31 Juli 2020   16:01 Diperbarui: 31 Juli 2020   15:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemik Covid-19 menjadikan  suasana berhaji dan Idul Adha berubah drastis, tidak ada lagi kerumunan jamaah di banyak tempat mengelar Sholat Idul Adha seusai bubar sholat yang dilanjutkan dengan sembelih hewan Qurban seperti tahun lalu. Nun jauh di sana berjarak ribuan kilometer dari tanah air  di tanah suci Makkah Al Mukaromah suasana kebahagiaan umat Islam tampak dari penyelenggaraan ibadah haji di Mekkah berubah menjadi kekhuysuan tersendiri. 

Mengapa  ? sebab mereka yang beribadah haji hanyalah orang-orang yang terpilih oleh Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia  hanya  sepuluh ribu untuk menjaga keselamatan jamaah di tengah pandemi Covid-19. 

Sehingga, bisa dikendalikan jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Namun, di balik itu apabila kita saksikan di layar televisi bahwa menurut penulis ibadah haji tahun 1441 H/2000 M adalah penyelenggaraan ibadah haji yang sangat ekslusive, amat istimewa. Mengapa demikian ? 

Pertama, Inilah untuk pertama kalinya tiada jemaah haji internasional yang datang ke Haramain, ternyata ketiadaan jamaah luar Arab Saudi menunjukkan pada kita bahwa antusiasme warga lokal untuk berhaji tetap tinggi. 

Kedua, Masjid, situs2 suci dan berkaitan dan Rukun haji karena ketiadaan jamaah haji internasional pihak Pemerintah Arab Saudi menjadi lebih steril, seperti Baitullah dan Kompleks Masjidil Haram di bersihkan lebih rutin  dengan intensitas tinggi. 

Ketiga, Pandemik Covid-19 ikut mengurangi aktivitas perekonomian dunia termasuk di Saudi Arabia dari penjualan oleh-oleh khas pulang haji seperti air zamzam, kurma, emas  dan asesoris lainnya pasti terkena dampak  walaupun kita belum tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap penerimaan devisa negeri Petrodollar tersebut. 

Namun, Covid-19 tidak bisa menghentikan prosesi Rukun Islam kelima yaitu melaksanakan ibadah haji. Tiada satu pun agama di dunia ini yang mampu menghadirkan 2,5 juta jamaah melaksanakan kegiatan keagamaan dengan waktu bersamaan seperti agama islam. Hal mana  hari dan waktunya sudah ditentukan dan menyeluruh.  Jamaah sedunia  datang ke tanah suci  walapun Ibadah  haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu.?

Umat islam menghadapi tantangan besar tahun depan dalam melaksanakan Ibadah Haji tahun 1442 H kelak, apakah pelaksanann Ibadah haji sama seperti tahun ini ataukah tidak ? 

Apakah Ibadah haji tahun mendatang masih memberikan kesempatan kepada  Jamaah haji internasional termasuk jamaah haji dari Indonesia yang tiap tahunnya memberangkatkan 200.000 lebih orang untuk bisa kembali mengunjungi Baitullah seperti tahun-tahun sebelumnya bisa terwujud.?  

Ataukah ada kebijakan lain Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang memberikan solusi yaitu antara melaksanakan ibadah haji seperti tahun ini dengan pola perwakilan dari jamaah Internasional. 

Sebagai Hamba Allah yang lemah tentunya harus tetap optimistik dan positif menghadapi efek Covid - 19 bagi terselenggaranya Ibadah haji terutama calon haji Indonesia. Penundaan dan Pembatalan haji tahun ini menyisakan Pekerjaan Rumah terutama menyangkut daftar antrian berhaji (waiting list). 

Penulis berencana berangkat ke baitullah sesuai regulasi Pemerintah Republik Indonesia tahun 2023 M jika tanpa masa Pandemik ini. Dilematis bagi calaon jamaah haji Indonesia akan mundur sampai berapa tahun kah ? Benar-benar ujian psikologis dan keimanan seseorang dalam fase ujian kesabaran. 

Kita tahu bahwa efek Covid-19 ternyata banyak juga calon jamaah haji yang menarik kembali uang haji yang telah di setor melalui Bank Pemerintah yang di tunjuk jumlah semakin lama semakin banyak karena kondisi keuangan masyarakat makin lemah akibat usaha dan bisnis yang terdampak pandemik ini.  

 Penutup,  Kita berharap dan bermunajat pada Allah SWT agar umat Islam khususnya dan Umat dunia lainnya diberikan petunjuk dan perlindunganNya sesegera mungkin agar Pandemik ini cepat berlalu seiring ditemukan Vaksin antivirus Covid-19. 

Berbagai Bangsa di dunia ini berlomba cepat utk menemukan Vaksin antivirus tersebut tersebab setiap hari kita mendengar banyak korban tewas akibat Covid-19 bukan dalam jumlah sedikit. Covid-19, Haji dan Idul Adha Kita melihat ada sisi korelasi yaitu  pengorbanan  Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS dengan pengorbanan umat Islam dalam melaksanakan Ibadah haji dan Idul Adha kali  ini.  Wallahu a'lam bis sawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun