Mohon tunggu...
Sudik
Sudik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru SDN 04 Windurojo Kesesi

Selanjutnya

Tutup

Humor

Paijo Diturunkan Paksa Polsus KAI

6 Maret 2023   02:56 Diperbarui: 6 Maret 2023   03:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasanya setiap week and Paijo berburu tiket Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Pasar Turi. Rupanya Si Paijo minggu ini lagi kurang beruntung, karena tiket kereta ekonomi yang dibidik ludes terjual. Maklum karena harga tiket limapuluh ribu rupiah begitu nongol tiga bulan sebelumnya sudah banyak yang booking. 

Paijo sudah bersiap mau pulang, namun ke tempat kontrakan temannya lupa ngobrol hingga waktu menunjukkan tigapuluh menit lagi kereta Cepu Expres berangkat dengan tujuan akhir Semarang. 

Begitu teman Paijo diberitahu langsung tancap gas siap mengantar ke stasiun. Si Paijo memboceng temannya mengantar hingga ke stasiun pasar turi. Waktu itu kereta hendak berangkat kuranglebih lima menit lagi. Setelah berpamitan dengan temannya Paijo langsung ke loket, namun karena mengantri Paijo meminta tolong ke satpam untuk membelikan kereta Cepu Expres turun semarang yang sudah siap berangkat. Paijo menunggu di boarding pass. 

Setelah Satpam selesai proses pembelian tiket disodorkan kepada Paijo tiket dan uang kembalian. Paijo langsung mengucapkan terima kasih dan langsung boarding tidak mengecek tiket tersebut. Namun, dalam pikiran Paijo bertanya-tanya dalam hatinya bergumam "Apa sekarang tiket Cepu Expres turun harga ya". 

Setelah  kereta jalan Paijo pun duduk tenang menikmati pemandangan indah dipinggiran kota-kota yang dilewati tanpa cek tiket yang ada di sakunya. Setelah kuranglebih  dua jam dalam perjalanan sampailah di stasiun Cepu. Di stasiun tersebut kereta berhenti selama empatpuluh lina menit. Paijo memanfaatkan waktu tersebut untuk makan siang dan shalat dhuhur. 

Begitu kereta mau jalan kembali menuju Semarang, Paijo naik lagi tanpa beban dan lagi-lagi tidak cek atau sekedar baca-baca tiket juga tidak. Baru saja duduk di kursi semula, mungkin kira-kira lima menit kereta baru berjalan, tiba-tiba ada operasi tiket oleh Polsus. Paijo jiga tenang tanpa ekspresi apapun karena operasi hal yang biasa di KAI. 

Tiba giliran tiket si Paijo, langsung Paijo disuruh berdiri dan siap turun di stasiun terdekat karena tiket sudah tidak belaku lagi karena tujuan Surabaya-Cepu. Sontak Si Paijo berargumen, bahkan mau membayar kekurangannya supaya bisa turun di stasiun Semarang. Polsus tidak mau dinegosiasi. Begitu ada stasiun kecil KAI berhenti dan Paijo bergegas turun. Sebagaian orang-orang yang ada di sawah menyaksikan Paijo turun dari KAI karena stasiun kecil yang ada di Blora itu bukan tempat penurunan penumpang.

Akhirnya si Paijo masuk ke kampung dan minta tolong salah satu warga untuk mengantar ke jalan raya tempat di mana bus umum lewat. Waktu itu belum ada grab maupun gojek. Setelah beberapa saat Paijo naik bus arah terminal Purwodadi. Di terminal bus tersebut Paijo menunggu penumpang penuh hingga maghrib untuk menuju ke Semarang.

Demikian sekilas kisah Si Paijo. Pelajaran yang dapat diambil dari Kisah ini antara lain: jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, teliti dan cek sebelum melakukan sesuatu, dan sikap sabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun