"...supaya mereka dapat memberi peeingatan kepada kaumnya apabila kaumnya  itu telah kembali kepada mereka." (Alquran Surat At-Taubah:122)
Memberi peringatan di dalam ayat ini maksudnya adalah mengajar dan memberi petunjuk (Al-Gozali dalam Ihya Ulumiddin)
"Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab (yaitu),"Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya" (Alquran Surat Ali Imran:187)
Ayat ini menjadi dasar hukum dan dalil tentang kewajiban mengajarkan ilmu. Dan larangan menyembunyikan ilmu.
"Jika berkat pengajaranmu, Allah memberi petunjuk kepada seseorang, maka bagimu itu lebih baik daripada dunia dan isinya" (Al-Hadits)
Hadits ini berkaitan dengan pesan Nabi Muhammad SAW kepada Sahabat Mu'adz ketika diutus ke Yaman (Al-Ghozali dalam Ihya Ulumiddin)
"Barangsiapa mempelajari satu bab dari suatu ilmu untuk kemudian diajarkannya kepada orang lain, kepadanya diberikan pahala sama dengan tujuhpuluh orang shiddiq (yaitu orang yang selalu benar dan membenarkan Rasulullah SAW)" (Al-Hadits)
Hadits ini mengandung motivasi bagi para pengajar supaya nikmat kesehatannya dan nikmat akalnya yang dikaruniakan oleh Allah SWT selalu digunakan untuk mengajarkan orang lain walaupun hanya berpengetahuan (ilmu) sedikit. Seperti halnya Nabi SAW pernah bersabda yang artinya "Sampaikan Ilmu (risalah) dari saya walaupun hanya satu ayat". Ini menunjukkan kita tidak boleh menyembunyikan ilmu. Hingga Allah Swt sendiri memberikan reward memberikan pahala yang sama dengan tujuhpuluh shiddiqin. Sebagaimana sabda Nabi SAW "Sebaik-sabaik di antara kamu sekalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain".
Â
