Hasil belajar siswa pun mengalami pergeseran kuantitatif. Obyektifitas menjadi subyektifitas. Ranking peserta didik pun menjadi kabur, walaupun seorang guru secara literatur tidak menampilkan peringkat peserta didik pada buku rapor.Â
Ini terjadi karena instrumen evaluasi naskah soal yang dibawa pulang oleh peserta didik besar kemungkinan dikerjakan oleh orangtua maupun walinya. Pendidikan karakter yang sedang dirintis dan dikembangkan oleh masing-masing sekolah sekarang ini diuji oleh kondisi pademi Covid-19.Â
Semoga Allah SWT segera mengangkat/menolak wabah ini di dunia sehingga kondisi kembali normal, peserta didik dapat bersekolah kembali, guru juga dapat mengajar  kembali dengan tatap muka di ruang-ruang kelas yang sudah lama ditinggalkan guru dan pesertan didik yang hampir satu tahun ini. amin
Wallahu a'lam bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H