Mohon tunggu...
Sudarwin Erwin
Sudarwin Erwin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK. Muhammadiyah I Palu

saya suka membaca dan menulis sesuatu yg terjadi disekeliling kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Hari Libur yang Membuat Anak-Anak Baper

23 September 2022   12:51 Diperbarui: 23 September 2022   12:55 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di sore hari yang cerah saya mengajak  keluarga ke sebuah pusat perbelanjaan dikota saya sekedar quality time. ternyaya sampai di tempat perbelanjaan itu sengaja kita iseng menuju kelantai tiga hanya sekedar melihat info apa sih yang terjadi saat ini disana..?

wooh tercengang dan harap cemas karena banyaknya kerumunan yang dalam hayal sama  masih lekad dengan suasana pandemi cobid 19, namun alhamdulilah masyarakat masi tetap taat untuk protokol kesehatan sesuai anjuran juga oleh pihak pengelolah pusat perbelanjaan tersebut.

usut punya usut dalam rasa penasaran saya membelah kerumunan sebagian orang tersebuh sambil masang kuping apa sih yang lahi heboh...ada yang mengatakan kalo nonton harus bawah tissu, ada juga yang mengatskan jagan mewek bila nda siap  tissu buat menyekat air mata..wahh aq makin penasaran sampai di ujung pandangan terakhir ternyata dugaan saya benar adanya..sebuah filem yang lagi fenomenal yang orang perbincangkan di sosial media dan memang banyak postingan yg  tersebar tentang ending dari filem tersebut..

akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk mengikuti arus dengan menonton tayangan filem itu, padahal sebenarnya tidak ada planning untuk hal ini...

mulailah saya ngantri tiket  hampir tidak mendapatkan forsi tempat duduk namun alhamdulillah tempat duduk tersisah tiga oranrg sementara kami ber empat, bingung sejenak..namun ternyata yang ikutan  membeli tiket di depan saya tiba- tiba mendengar mungkin karena kasian atau apa akhirnya dia memutuskan untuk membatalkan diri dan memberikan peluang itu kepada saya dan al ahamdulillah...akhirnya kami berempat saya dan istri dan dua anak saya  walau terpisah dua seat namun masih bisa saling melihat.

akhirnya tibalah waktunya untuk menikmati adegan demi adegan cerita filem tersebut.. wooh apa yang terjadi sebagian penonton mulai menampakan reaksi ada yang tertawa namum diselah itu mewek juga, saya mulai melirik anak saya kebetulan mereka duduk berdua mereka juga sudah mulai tersentu dengan adengan dan cerita filem tersebut..

menurut saya filem ini mempunyai pesan sosial yang begitu mengguga kiwa setiap penontonnua bagaimana seorang anak perempuan yang begitu mencintai ayahnya walaupun ayahnya seorang yang berkebutuhan khusus namun dia tidak memperlihatlan rasa malu dia begitu menyangi dan merindukan ayahnya ketika ditangkap dan dipenjara yang sebenarnya bukan kesalahan yang dia perbuat...

wahh tak bisa berkata kata lagi sungguh pesan moral yang begitu kuat bagi orang tua bahwa anak butuh perhatian bukan hanya dari ibunya tetapi kasi sayang dari ayahnya juga sangat dia inginkan.

mari kita sebagai orangtua selalu merangkul anak kita sebagai sahabat kita ngajak mereka selalu melakukan qualiti time bersama keluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun