Mohon tunggu...
sudarsono siburian
sudarsono siburian Mohon Tunggu... Dosen - Time Is Life

To Be or Not To Be: Penikmat kopi, senja dan hujan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Kamu, Kita?

20 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Aku suka sama kamu, ah tidak lebih tepat nya aku sayang sama kamu Jes, aku cinta sama kamu” Ucapku sambil melihat raut wajahnya yang terkejut. Dengan rasa yang begitu campur aduk, aku takut Jessica akan marah atau kecewa.

“ Kamu tau, selama ini aku diam aja. Melihatmu selalu berduaan dengan Bryan, aku bahkan ikut bahagia ketika melihat kamu tertawa lepas bersama dia dan bisa menikmati hari harimu dengan baik dan penuh senyum, Tapi….” lanjutku tanpa memperdulikan bagaimana ekspresi jessica.

“Kamu tau hal yang paling gila yang aku lakukan?, Aku selalu memperhatikan apa yang kamu lakukan dengan Bryan, membayangkan aku dan kamu berjalan bersama sambil bergandengan tangan. Arggghhh, aku cemburu dan aku tidak mau itu berlanjut lebih lama lagi”.  Ucapku panjang dengan mata yang berkaca kaca. jujur aku sudah tidak bisa menahanya lagi.

Aku memalingkan wajahku ke arah jessica, aku melihat wajah itu, pipi yang penuh dengan keterkejutan. sedih, senang?, dan entah kenapa suasana di sekitar menjadi sepi, amat sepi. Bahkan angin seakan ikut mendengarkan pengakuan yang aku buat. Aku tau dia pasti sangat terkejut dengan apa yang aku katakan tadi. 

“kamu tidak lagi bercanda kan Dave?, kamu tidak  perlu melakukan itu untuk menghiburku” ucap Jessica setelah beberapa saat hening.

APA, Bercanda?, hahaha, bahkan pengakuan yang aku buat dianggap hanya candaan?. 

“Kamu tau Jes, waktu kamu jadian dengan Bryan, aku merasa kehilangan. kebersamaan kita, Jes dia menyita seluruh waktu mu” ucapku tanpa menjawab pertanyaan.

“Aku pernah berjanji pada diriku, jika kalian tidak bersama, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan lagi. Aku mau jujur tentang perasaanku yang sebenarnya ke kamu” 

“dan… aku pikir sekarang waktu yang tepat…” aku mengalihkan pandanganku tepat melihat wajah Jessica

“Kamu mau jadi pacar Aku Jes”? ucapku dengan penuh penekanan dan nada yang serius.

 Aku  melihat wajah itu, pipi dengan rona merah bercampur rasa terkejut seakan-akan mempertanyakan bahwa dia sedang tidak bermimpi. Lagipula aku tidak mau melihat Jessica terpuruk dalam kesedihan. Bukankah sejatinya kebahagiaan bisa datang secara tiba-tiba? jadi, aku ingin dengan kehadiran dan pengakuaan perasaanku bisa menggantikan rasa sakit itu menjadi kebahagiaan untuk Jessica.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun