Mohon tunggu...
Sudarmawan Yuwono
Sudarmawan Yuwono Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Arsitektur

Membaca, menggambar, meneliti budaya, sejarah, arsitektur kota.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Spirit dari Taman Lumbung Gabus Indah di Srijaya Bekasi (1)

7 Maret 2023   09:30 Diperbarui: 8 Maret 2023   17:44 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  Pada pertengahan tahun 2022, desa Srijaya kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi melaunching sebuah taman wisata yang dinamakan Taman Wisata Lumbung Gabus Indah. Sebuah taman yang diharapkan menjadi ruang alternatif wisata edukatif bagi warga sekitar tidak terkecuali warga Bekasi dan sekitarnya. Pemilihan kata Lumbung ini yang berkonotasi dengan dunia pertanian dan panen, dan tentunya ketahanan pangan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditelusuri. Persoalan lahan pertanian yang kian susut dihimpit pengembangan perumahan, keengganan generasi muda terjun di dunia tani, dan Indonesia yang masih bergantung pada impor beras, gandum juga kedelai adalah realitas. Kemudian Srijaya dengan bersemangat membangun taman wisata tentu perlu diapresiasi. 

Kesadaran Warga 

     Ide membangun taman bukan sekedar latah meniru dari desa desa yang membangun taman taman sebagai tempat wisata kemudian menjadi fenomenal. Taman yang dibuat untuk menyenangkan mata seperti berselfie ria, dan berekreasi sambil menikmati makan minum di tengah persawahan. Jenis taman semacam ini banyak ditemukan, tidak hanya di desa desa melainkan awalnya dari para pengusaha restoran yang ingin menciptakan suasana unik pedesaan dan persawahan. Membuat taman tanpa konsep estetik maupun konsep ekonomi dipastikan akan tidak mencapai yang diharapkan. Pengunjung harus selalu ingin datang kembali untuk mengunjungi bukan sekedar ingin tahu dan bosan. Harus ada " kebaruan dan orisinalitas " serta " keatraktifan dan kedalaman " untuk dapat dinikmati berulang ulang.

      Dari mana ide membangun taman berasal ? Dari penuturan tokoh pemuda ketua BPD Srijaya,  bang Sopyan Hadi, ide ini berasal keinginan menggugah kembali semangat bertani. Tokoh tokoh masyarakat dan budaya setempat seperti pak Damin Sada dan pak Drahim Sada yang diutarakan Kepala Desa Srijaya bapak Canih Hermansyah menyuarakan gagasan tersebut yang dilatarbelakangi kekhawatiran generasi muda yang tinggal di desa melupakan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian desa selama berabad abad. Taman sendiri adalah semacam memori ruang pertanian mulai dari sawah, lumbung tempat menyimpan padi hingga alat alat pertanian. Dengan taman Lumbung ini kejayaan petani tidak sekedar diingat lagi tetapi direvitalisasi sesuai perjalanan jaman.  

      Lahan lahan pertanian perlu dikonservasi pemanfaatan produktifnya, tidak cukup dibiarkan tanpa pembinaan dan pengalihan model produksi yang sesuai. Hal ini akan membantu keseimbangan ruang terbuka hijau yang semakin menyusut di wilayah Tambun bagian utara.  Perkembangan perumahan yang pesat setelah pintu  tol baru dibuka berbarengan dengan peresmian penggunaan jalan tol Cibitung Cilincing menandai babak baru urbanisasi di wilayah ini. Antara rahmat dan bencana bisa terjadi keduanya bilamana pemerintah dan masyarakat tidak tanggap menghadapinya. Padahal kondisi yang biasa terjadi, mudlarat yang diterima jauh lebih besar ketimbang manfaat yang diperoleh. Warga desa hanya jadi penonton atau figuran pembangunan yang terjadi. 

Kesempatan Sejahtera Bagi Desa

     Pak Lurah Sanih, dengan semangat menuturkan harapan tentang kesempatan Sejahtera bagi desa. Bukan dari pemerintah melalui kucuran dana desa saja melainkan dari kemampuan warga untuk memanfaatkan sebagai modal jangka panjang. Warga bisa memanfaatkan ruang ruang pendukung yang ada sebagai tempat usaha. Hal ini akan mendorong ekonomi desa bergerak maju melalui potensi taman wisata ini. 

      Adanya tol baru yang melintasi desa Srijaya maupun desa desa lainnya bisa jadi peluang untuk membangun kesejahteraan yang tumbuh dari potensi desa yang telah dibudidayakan atau istilah lain adalah sebagai  modal kompetitif bukan sekedar modal komparatif. Potensi kompetitif yang dimaksud adalah modal yang memiliki nilai jual tinggi karena telah diolah sehingga mampu menggerakkan sektor secara berkelanjutan. Lingkungan tetap terjaga, sehingga ekonomi tetap tumbuh. Bukan modal komparatif yang sebatas lokasi strategis karena dekat pintu tol. 

      Berkah lain adalah kesempatan berkembang melalui belajar dan bekerja. Warga desa menjadi aktor yang memainkan peran strategis. Warga desa bukan sekedar pemain figuran dalam kancah perkembangan ekonomi wilayah. Mengingat potensi wilayah bagian utara kabupaten Bekasi sangat luas. Pembangunan terkonsentrasi di wilayah timur dan pusat, membuat ruang pertumbuhan ekonomi desa berjalan timpang. 

Membangun Mengolah Ide

        Memang tidak semudah itu mewujudkan sebuah taman wisata yang menjadi target kunjungan warga. Saat ini masih kosong setelah dibangun tahap pertama, direncanakan tahun 2023 dilanjutkan. Harapan lain ada investor yang tertarik untuk  bermitra.  Tujuan masih panjang banyak hal yang perlu dilakukan. Namun perjalanan telah dimulai, secara bertahap harus terus dikembangkan kata Pak Kades Canih.  Prinsip doing by learning, proses bekerja sambil belajar. Desa telah memutuskan metode ini untuk mendobrak pemikiran serta membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun