Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Hualien Kota Paling Ramah Kedua di Dunia

2 Oktober 2023   23:28 Diperbarui: 18 Oktober 2024   19:01 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari kedua ini aku telusuri kota ini dengan penuh pengamatan, sejak dari aturan lalu lintasnya hingga ekspresi masyarakatnya yang aku temui. Kesan pertama yang aku dapatkan setelah sedikit agak bingung karena memang aku pertama kali menginjakkan kakiku di kota ini adalah di suatu saat nanti aku ingin kembali lagi.

Yah, itulah kesanku yang awal di kota ini, kota kecil yang menghadap Samudera Pasifik dan terletak di pantai timur Taiwan ini. Hualien merupakan salah satu ibu kota kabupaten di Taiwan yang dihuni oleh 347.077 jiwa. Penduduknya tidak padat sehingga rasanya damai dan tenang, tidak bising seperti di kota metropilitan. Sebagian besar penduduknya tinggal di Lembah Huadong yang membentang dari utara hingga ke selatan terletak diantara Pegunungan Tengah dan Hai'an.

Masyarakatnya sangat ramah terhadap pendatang darimanapun asalnya. Senyum serta sapaan hallo dan xixi yang paling sering aku dengar selama di sini.

Pengalaman pertamaku ketika bertanya alamat gedung yang hendak aku tuju kepada seseorang yang tidak aku kenal, setelah beberapa detik menjelaskan alamat yang kumaksud orang tersebut bilang sorry sambil sambil memberi isyarat kemudian ia berlari kecil, sementara aku hanya memperhatikannya, ternyata ia ngambil sepeda motornya dan mendekat kepadaku sambil tersenyum mengatakan come with me. Akupun mengikutinya sampai ke tempat tujuan. Sebelum pergi iapun menunjukkan jalan lewat mana aku harus keluar nanti. Ketika iapun perlahan meninggalkanku, aku ucapkan thak you.  

Pengguna jalur lalu lintasnya sangat tertib dan patuh terhadap rambu-rambu yang ada. Tiga hari di sini aku tidak pernah melihat anak-anak saling kebut-kebutan, apalagi yang menggunakan knalpot brong tidak sama sekali aku lihat sehingga tidak ada kekhawatiran untuk terjadinya kecelakaan. Di jalanan penuh dengan garis-garis pemisah antara jalur roda dua dan roda empat serta jalur pejalan kaki. Tak satupun terlihat orang yang melanggarnya. Begitu juga dengan bis umum, sekalipun ada penumpang tidak akan berhenti jika tidak nyetop pada tempat pemberhentian bis.

Informasi yang kudapat, di sini tidak ada polisi yang menilang di jalan akan tetapi bagi pelanggar akan didenda dengan nilai tidak main-main tingginya, bisa melebihi 2000$NT (2000$NT Rp 1000.000,00) sekali pelanggaran. Semua aktivitas transportasi terpantau melalui camera CCTV.

Keamanannyapun sangat aman, baik bagi seorang perempuan yang jalan sendiri di malam hari. Di sini banyak motor diparkir di luar rumah ataupun di tempat umum dengan kunci contact yang masih nancap di motornya dalam waktu yang lama tidak ada yang mengganggu atau tidak ada yang mengambilnya. Sangat aman. Bahkan jika ada tas ataupun benda yang tercecer di tempat umum, di kereta, di bis konon katanya tidak akan hilang cuman jika tidak segera diambil pemiliknya akan diamankan ke kantor polisi sampai yang punya mengambilnya.

Di kota ini terdapat sebuah perguruan tinggi yang bonavide, Universitas Nasional Dong Hwa atau National Dong Hwa University (NDHU) yang menjadi incaran mahasaiswa Indonesia dan negara lain untuk memperoleh beasiswa di sini. Ketika aku berkunjung ke sana banyak kutemui mahasiswa yang berasal dari Indonesia, mereka bercerita umumnya merasa senang seperti menemukan kehidupan baru di sini. Pendek kata, mereka merasa nyaman kuliah di sini, selain orang-orangnya yang ramah juga suasananya sangat asri dan benar-benar Adiwiyata.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Abdul Halim salah seorang student berasal dari Kendari yang sedang menyelesaikan PhD-nya pada Asia Pacific Regional Studies yang dua hari ini menemaniku menelusuri kota Hualien banyak menceritakan jika di Hualien sangat aman dan orang-orangnya humble.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pantas jika Booking.com merilis hasil survei pada trevelling jika di tahun 2023 ini Hualien merupakan satu-stunya kota di Asisa yang masuk dalam daftar kota paling ramah kedua di dunia. Bagiku sendiri, setelah berkunjung ke sini memiliki perspektif baru dari sebelumnya.


Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan (Q.S. Al-Mulk: 15)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun