Mak Lampir berfikir keras di persembunyiannya, bagaimana caranya untuk merebut Cemeti Amalrasuli yang dimiliki Sembara itu. Hemh ... aku ada akal, tiba-tiba cling Mak Lampir dengan Ilmu Malih Rupa yang dikuasainya berubah menjadi seorang wanita cantik berparas keibuan. Hiiiih ... hi hi hi ... Mak Lampir penuh keyakinan.
Dalam waktu yang tak lama, Mak Lampir dengan wajah barunya yang gelis dan membawa makanan yang banyak berhasil memperdaya Bashir sipendekar semelekethe itu sehingga Cemeti Amalrasuli jatuh ke tangan Mak Lampir. Untung saja Ki Ageng Jembar Jumantara yang waskita bisa merebutnya kembali.
Believe it or not. Ilmu Malih Rupa yang dikuasai Mak Lampir di zaman bahula itu kini muncul kembali di zaman millennial, bergentayangan menghantui pengguna dunia maya.
Untuk menguasai Ilmu Malih Rupa di abad ini berbeda dengan di zaman Mak Lampir, tidak perlu merafalkn mantra-mantra sambil melakukan tapabrata seperti yang diajarkan Nenek Serintil dari Perguruan Anggrek Jingga itu. Yang dibutuhkan adalah ketekunan dan rajin membaca algoritma serta mencari celah yang berlaku di dunia maya yang lagi ngetren seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, dan masih banyak lagi aplikasi yang bisa dipelajari.
Pada zaman millennial yang identik dengan era kemajuan teknologi informasi ini, banyak aplikasi yang dikembangkan oleh Pendekar Informatika beraliran putih yang betujuan untuk membantu hajat manusia di era globalisasi sehingga kebutuhan transformasi informasinya terpenuhi. Namun sayangnya, tujuan baik mereka ternoda oleh orang pinter Informasi Teknologi yang berasal dari aliran hitam. Mereka mempelajari banyak aplikasi tetapi disalah gunakan seperti Nenek Serintil dan murid kesayangannya Mak Lampir itu yang telah menyalahgunakan Ilmu kesakitannya.
Dalam perspektif Al-Qur'an namanya Haman, yaitu seorang teknokrat yang melacurkan ilmunya untuk kepentingan Fir'aun sehingga merugikan banyak orang. Begitupun dengan orang yang pinter Informasi Teknologi yang berasal dari aliran hitam, dengan keahlian meretas medsos yang dimiliki orang lain bisa malih rupa untuk mengelabui orang yang lainnya lagi. Dengan keahliannya, membuat profil baru menggunakan foto orang lain (malih rupa) sehingga orang yang dijadikan target jika tidak teliti akan percaya begitu saja karena melihat profil yang digunakan adalah foto orang yang dikenal, padahal itu palsu.
Banyak yang menjadi korban akibat ulah Ilmu Malih Rupa di dunia maya pada abad ini. Fotoku sendiri yang di Facebook pernah diretas untuk dijadikan profil WhatsApp orang lain yang tidak aku kenal, untung saja yang dihubungi tidak begitu saja percaya terhadap orang yang malih rupa menjadi aku.
Entah berapa kali fotoku disalah gunakan oleh orang lain, yang jelas lebih dari satu kali, aku tak tau karena aku tidak memiliki Kaca Paso Benggala seperti milik Mak Lampir yang bisa digunakan untuk memantau keadaan dan siapa dimanapun berada.