Ada salah satu pemadangan menarik di pelataran Majid Nabawi Madinah al-Munawwarah, yaitu ratusan, bahkan mungkin ribuan, merpati yang kadang hinggap dan kadang berterbangan dengan riuh kepapakan sayapnya. Merpati-merpati itu cukup menggoda perhatian orang yang berkunjung ke sana, tak terkecuali diriku.
Entah dari mana datangnya dan dimana sarangnya ?, aku tak tau. Yang kulihat kerumanan merpati itu datang dan pergi baik dikala pagi, siang, dan sore hari. Merpati-merpati itu terlihat begitu jinak dan mudah ditangkap, tetapi ketika kucoba hendak menangkapnya sangat sulit meskipun ku pancing dengan memberi umpan. Kulihat juga banyak anak kecil dan orang dewasa yang hendak menangkapnya, tetapi tak satupun yang berhasil. Yach, itulah namanya jinak-jinak merpati.
Ternyata setelah aku dengarkan cerita mereka yang datang ke sana, banyak dan beragam ceritanya. Ada yang menceritakan jika merpati-merpati itu sudah ada sejak Nabi Adam AS, ada pula yang mencerikan bahwa merpati-merpati itu dulunya adalah piaraan salah satu ummahatul mukminin sayyidatul 'Aisyah RA istri Rasulullah SAW.
Ada lagi yang mengaitkan dengan kisah yang berkenaan dengan melindungi Rasulullah SAW ketika di gua Tsur karena dikejar orang--orang musrikin Qurais, yaitu seekor merpati bersama laba-laba dengan cara si-laba-laba menganyam sarangnya di mulut gua serta merpati itu bersarang dan bertelor di mulut gua itu sehingga orang-orang musrikin Qurais tidak bisa menemukan Rasulullah SAW yang bersembunyi bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq RA di dalam gua itu. Meskipun kisah ini ada ulama' yang men-dhoif-kannya karena kisah ini tidak didukung oleh hadits yang shahih tetapi masih banyak orang yang mempercayai kisah itu.
Entah benar entah tidak cerita-cerita tentang merpati itu yang sampai padaku ? Wallahu a'lam bish-showab tetapi cukup menghiburku sehingga aku membeli makanan merpati kepada orang yang menjajakannya di situ dan kutaburkan pada merpati-merpati itu sebagai wujud dari kesalehan sosial dan kesetiakawanan kepada yang menjual makanan merpati serta wujud kesetiahewanan kepada merpati-merpati yang tak pernah ingkar janji itu.
Salam rindu untuk hadir kembali ke Madinah al-Munawwarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H