Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tongkat Nabi Musa As di Top Kopi

23 Februari 2023   23:21 Diperbarui: 23 Februari 2023   23:40 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Prophet Moses Staff

Nabi Musa AS merupakan salah satu dari 5 (lima) orang Rasul Allah SWT yang memperoleh gelar ulun al-'azmi, yaitu seorang rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran dalam menjalankan tugas dakwahnya.

Allah SWT, berfirman: "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik". (Q.S. al-Ahqaf: 35).

Semua Nabi dan Rasul Allah SWT diberi mukjizat untuk membuktikan dan penguat tugas kenabian dan kerasulannya dalam berdakwah kepada umatnya, termasuk Nabi Musa AS dalam menjalankan misi dakwahnya diberi mukjizat berupa sebuah tongkat yang dapat berubah menjadi seekor ular yang besar dan membelah laut Merah.

Dalam berdakwah Nabi Musa AS harus berhadapan dengan Fir'aun (Ramses II) yang kesombongannya adalah memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi yang wajib disembah oleh rakyatnya. Untuk memperkuat posisinya sebagai tuhan, Fir'aun dibantu tukang sihir pilihan dan tentaranya yang kuat.

Pada suatu saat Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Musa AS melemparkan tongkat yang dipegangnya untuk menghadapi tukang sihir Fir'aun yang telah menjadikan tongkat dan tali-tali menjadi ular yang merayap cepat ke arahnya dan atas kehendak-Nya, tongkat yang dilemparkan Nabi Musa AS berubah menjadi ular yang besar dan menelan ular-ular tukang sihir Fir'aun yang sakti dan menakjubkan itu.

Di lain kejadian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Musa AS untuk pergi di malam hari membawa Bani Israil untuk keluar dari perbudakan di Mesir menuju ke tanah Kan'an yang telah dijanjikan kepada mereka. Fira'un pun bersama bala tentaranya mengejarnya hingga ke Laut Merah sehingga orang-orang Israel yang dibawa Nabi Musa AS merasa ketakutan karena mereka tidak mungkin untuk melawan dan pasti akan ditawan kembali.

Namun Nabi Musa AS menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi petunjuk kepadanya agar tongkat yang dipegang dipukulkan kepada laut yang ada di depannya. Dengan kekuasaan Allah SWT lautpun terbelah sehingga Nabi Musa AS bersama pengikutnya dapan menyeberang dengan selamat dan ketika Fir'aun memaksa mengejar tenggelam di tengah laut.  

Allah SWT berfirman: "Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukul lah (buat lah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)". (Q.S. Thaha: 77).

Dokumen Pribadi: Arean Top Kopi
Dokumen Pribadi: Arean Top Kopi

Tongkat yang digunakan Nabi Musa AS waktu itu kini tersimpan di Museum Top Kopi Istanbul Turki. Pada hari itu Minggu, 29 Januari 2023 aku bersama rombongan Nur Ramadhan sempat berkunjung ke sana dan melihat tongkat itu yang berupa potongan kayu dan di sampingnya terdapat tulisan Prophet Moses Staff dan tulisan yang berbahasa Turki Musa'nin Asasi.

Setelah kuperhatikan, ternyata tongkat Nabi Musa AS hanya berupa kayu biasa yang di ujungnya terdapat cabang. Entah kayu apa itu ?, tak ada penjelasan ilmiah yang kudapat. Memang banyak yang membayangkan, jika tongkat Nabi Musa AS itu merupakan tongkat ajaib atau tongkat sakti yang antik sebagaimana tongkat-tongkat yang dibuat begitu seni dan terkesan keramat. 

Terutama bagi mereka yang tertimpa pengayakit TBC (tahayyul, bid'ah, dan churafat), mereka beranggapan jika tongkat Nabi Musa AS itu terbuat kayu yang antik dan bertuah sehingga dengan kesaktiannya tongkat itu bisa berubah menjadi ular dan membelah laut seperti sim salabim-nya tukang sulap. 

Mereka lupa, jika tongkat yang dipegang Nabi Musa AS berubah menjadi ular dan dapat membelah laut bukan karena tongkatnya yang bertuah atau Nabi Musa AS yang sakti. Akan tetapi peristiwa itu adalah semata-mata karena kehendak Allah SWT sebagai mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa AS untuk berdakwah kepada Fir'aun dan Bani Israil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun